5/05/2008

35*HARTA & KEMANUSIAAN

Ada hal yang menarik yang dapat dipetik dari masyarakat disini yaitu dalam hal kemanusiaan. Telah menjadi rutinitas bagi masyarakatnya dalam mengumpulkan atau mencari dana sumbangan kemanusian melalui organisasi-organisasi dengan menurunkan para sukarelawan kejalanan disetiap bulan. Mulai untuk korban narkoba, pengidap kanker anak-anak dan dewasa yang dilakukan pada bulan yang berbeda, pusat rehabilitasi anak-anak cacat, palang merah, dsb.

Tahun lalu, seorang anak perempuan dari seorang asisten (pembantu) rumah tangga yang berasal dari Sri Lanka kehilangan keseimbangan di kelasnya. Dari hasil check up, si anak mengidap tumor otak dan memerlukan pengangkatan segera. Berita tersebut tersebar keseluruh pulau melalui kata-kata manis si jurnalis dan dan sang kepala sekolah yang dari berasal dari Inggris.

Para dokter anak setempat menyarankan untuk melakukan operasi di Israel, dikarenakan fasilitas dan tenaga ahli disana lebih lengkap dan juga dari segi biaya lebih murah. Setelah menghubungi para dokter disana, buku tabungan atas nama si cilik tersebut dibuka. Mulailah masyarakat disini bergotong royong mengumpulkan biaya operasi tersebut yang besarnya mendekati seratus juta Rupiah.

Sebuah harian berbahas Inggris setempat memonitori perjalanan si cilik selama satu bulan dalam kemasan yang menarik, hingga si cilik kembali. Mereka-mereka yang perduli dengan perkembangan si cilik mengatakan bahwa si cilik masih membutuhkan biaya tambahan selama masa penyembuhan dan terkumpul dengan mudah.

Pada tahun yang sama, seorang pengasuh asal Sri Lanka yang mengasuh seorang Nenek kaya ketiban rezeki nonplok. Kisahnya bermula ketika si pengasuh yang telah bekerja beberapa tahun pada si Nenek yang tinggal sendiri tersebut, meninggal dunia.

Ketulusan si pengasuh merawat si Nenek menyentuh hati si Nenek, dan pada suatu hari si Nenek mengajak si pengasuh tersebut ke sebuah kantor notaris di Nicosia. Di depan notaris si Nenek menandatangai surat warisan yang menyatakan bahwa rumah senilai US $600.000 yang didiami selama itu akan diwariskan kepada si pengasuh.

Beberapa tahun kemudian, si Nenekpun meninggalkan alam fana ini. Berita meninggalnya si Nenek menjadi berita yang cukup menggemparkan di pulau ini, bukan saja karena warisan tersebut yang jatuh ke jalur yang tidak lazim tetapi juga karena adik laki-laki si Nenek menuntut bahwa dialah yang berhak atas warisan tersebut.

Si adik sempat menyewa pengacara, namun tidak ada kabar selanjutnya mengenai tuntutan tersebut.
Nasi telah menjadi bubur.

Menurut cerita yang beredar, selama hidup si Nenek yang sendiri tersebut tidak pernah dijenguk oleh si adik. Atas warisan tersebut, si pengasuh mengatakan bahwa ia hanya mengambilnya sebagian, sedangkan sebagian yang lain diserahkan kepada gereja.
________________________________

** Pada tahun 2005 diperkirakan ada sekitar 300-1000 TKI/TKW yang bekerja di pulau ini dengan gaji sekitar US $300 perbulan, khususnya bagi TKW yang live-in. Untuk menurunkan jumlah prostitusi di negara ini yang telah menggangu kenyamanan masyaraktnya yang kebanyakan dilakukan oleh para TKW dari Eropah Timur, Asia, termasuk student dari Cina, pemerintah menambahkan gaji pembantu atau asisten rumah tangga tersebut sebanyak US $40 perbulan.
Walaupun dengan gaji sekecil tersebut, banyak asisten rumah tangga khususnya yang berasal dari Filipina mampu memiliki kenderaan beroda 4 sendiri.

**Bagaimana halnya dengan merek-mereka yang selama hidupnya hanya memikirkan bagaimana menciptakan atau mengumpulkan uang atau harta sebanyak-banyaknya agar tidak merasa malu karena tidak termasuk dalam golongan kaya-raya? Syukurlah, kalau harta yang diperolehnya adalah halal...
Setelah kaya, akankah mau menolong saudara-saudaranya yang sebangsa atau etnisnya yang hidup dibawah garis kemiskinan?

Apakah layak untuk merasa malu karena miskin harta, lain halnya kalau kaya-raya namun dari hasil curian..
Padahal banyak orang-orang yang berharta namun menutupi atau merendah hati...

No comments: