5/27/2008

40*COPYCAT? WOW...

The tale of the expat and the copycat
By Marianna Pissa

AIRPORT staff in Paphos were left red faced last week after a copycat was unmasked by a British passenger.

The British resident of Cyprus was waiting for his luggage and his cat on his return from the UK, a local newspaper reported. After waiting for a long time, he finally received his suitcases, but there was no sign of his cat. Eventually, airport employees approached the man with smiles on their faces carrying his special pet carrier, with a very lively cat inside.

But as soon as the man saw the cat, he said it was not his. The airport staff insisted that the cat was in the cage and consequently had to be his, even pointing to the animal’s ID collar.

They continued to insist until the British expat said: "This is not my cat gentlemen, because the one that I brought from London was dead."

Dumbfounded, the airport employees could not believe what they heard.

The man had gone to London on holiday and took his (live) cat with him. There, however, the cat fell ill and died, and the man wanted to bring it back to Cyprus to bury it in his garden.

As it later emerged, when the cage with the dead cat reached the Paphos airport, an employee saw the dead cat and immediately alerted his colleagues, wondering what they should do in case they were blamed for the incident.

They decided to take a stray cat from outside the airport that resembled the dead cat in colour and face. After a feline chase in the grounds of the airport and after some intense washing and grooming, they put the collar of the dead cat on the copy cat, put it in the cage and sent the cage out for the owner to receive it.

It is not known whether the Briton decided to adopt the stray.

16.4.2008, the cyprus mail

5/19/2008

AKOU VRE FILE - Notis Sfakianakis (Yunani)





Άκου βρε φίλε (Listen up My Friend) - Notis Sfakianakis


Άκου βρε φίλε να δεις τι κρίμα
στα δάκρυά της έπεσα θύμα
καρδιά δεν είχε στα στήθια μέσα
ήτανε ψεύτρα δεν είχε μπέσα

Μάτια που κλαίνε μην τα πιστεύεις
είναι επικίνδυνα να τ' αγαπάς
Θα σε πληγώσουν και θα πονάς

Άκου βρε φίλε να δεις τι κρίμα
στα δάκρυά της έπεσα θύμα
έκανε τάχα πως μ' αγαπάει
τώρα πονάω κι η αλήτισσα γελάει

Μάτια που κλαίνε μην τα πιστεύεις
είναι επικίνδυνα να τ' αγαπάς
Θα σε γελάσουνε αν τα λατρεύεις
θα σε πληγώσουν και θα πονάς

Translation:
Listen up my friend to see what a petty it is
I was a victim of her tears she didn't had a heart in her
she was a liar, she had no honesty/honor, mpesa (--->mpesa connot be translated,due to the power of the greek language)

Eyes that cry, don't believe them
they are dangerous to love them
they will hurt you and you will be in pain

Listen up my friend to see what a petty it is
I was a victim of her tears she was faking that she loved me
now I am in pain, the tramp is laughing

Eyes that cry, don't believe them
they are dangerous to love them
they will trick you if you adore them
they will hurt you, and you will be in pain.

5/15/2008

SOMA MOU - Notis Sfakianakis



Soma Mou (My Body) - Notis Sfakianakis (Yunani)

Soma mou, apopse pali nikises
Ke tin kardia mou lygises
Kafto skotadi mesa mou i monaksia
Soma mou kaimeno, de se orizo pia

Soma mouo
Soma mou ftiagmeno apo pilo
Soma mou
Kaneis o.., ti thelis to myalo

Soma mou, apopse epanastatises
Horis psyhi me afises
I Erinyes tha 'rthoune opou ki an pas
Soma mou, vouliazies sto dromo pou patas

__________
Terjemahan oleh Kalamaraki89:

my body,today u won again and u ....... [the word that means when an iron or metal is not right] my heart hot darkness in me the loneless my pour body i am not .... [giving u orders anymore] my bodyyy my body made from plaster my bodyyyy u do anything u want the brain my body today u made a revolution without shoul u left me the erinyes [i thing is a greek monster from greek mythology which has some charakteristics from bird] will come everywhere u go my body u shink in the road u step it is not again a free translation,it is translated word by word. if u want anything else sent me!!


**hehehe... efharisto poli Kalamaraki mou!

PICTURES

Weh Island, Aceh, (Doc. Serambi).

Baiturrahman Mosque Banda Aceh, aftermath Tsunami Desember 26, 2004. (Doc. Serambi).

5/12/2008

36*POLITELINESS


Pagi tadi, aku menelpon seorang Pejabat - kepala sebuah instansi pemerintah, memberitahukan bahwa si Boss minta meetingnya ditunda menjadi keesokan hari. Sang Pejabat tersebut mulai bercanda ketika kuminta siapa duluan, setelah si Lady dari maskapai penerbangan nasional setempat atau sebelumnya? Jawabannya, "Lady dulu, kalau tidak si Don King (?) will run after her"... hehehe... kami tertawa...
Biasanya, sikapnya itu sangat simpatik dan hormat.

Beberapakali melalui telefon sang Pejabat memujiku ... "you are very polite person", katanya. Pada dasarnya semua orang bisa polite, hanya saja tergantung kepada masing-masing individu. Mau atau tidak?
Apalagi disini, untuk menemukan orang-orang yang polite adalah sangat langka atau hampir mustahil, kecuali bagi mereka yang pernah tinggal cukup lama di luar negeri.

Sopan santunnya mengingatkanku pada seorang milyuner yang kukenal beberapa tahun yang lalu, yang mengajakku membuat bisnis kacangan bersama. Disamping baik, orang-nya juga lugu. Semua kehidupan pribadinya diceritakan kepadaku sambil tertawa namun serius, bagaimana si istri yang menjauhinya bertahun-tahun (dikarenakan banyak drama yang terjadi karena pernah menginap salah satu penyakit yang mematikan dan kemudian efek dari pengobatan yang dijalaninya mempengaruhi kesehatan tubuhnya dibagian yang lain), dan..... ternyata punya pacar baru, ... lalu si istri menjadi President salah satu organisasi dunia cabang Eropah, ...beberapa tahun yang lalu. Persahabatan kami sempat terhenti ketika aku pindah ke kota lain, ketika bertemu kembali dia menceritakan hubungannya dengan anak seorang milyuner dari Ukraine yang seumur dengan anak perempuannya. Katanya sambil tertawa... Ukrainian itu begitu pintar... dia yang memulai duluan...

Aku dan salah seorang kenalannya dari TimTeng sempat mendiskusikan kebaikannya tersebut, mengagumkan sekali. Tragisnya... si istri membeli apartment dekat dengan apartment Ibunya di negara asalnya dengan alasan ingin menjaga si Ibu yang sedang sakit-sakitan. Sedangkan aku tidak melihatnya itu sebagai alasannya.
Sedangkan si Ukranian tersebut memilih pulang ke kampung halamanya di Ukraine...

Kebaikannya akan selalu kukenang. Terutama, bagaimana ketika dia yang sedang bangkrut dan tinggal menunggu waktu masuk pengadilan, tiba-tiba menjadi seorang milyuner kembali dalam sekejab. Semua tak terlepas karena kebaikan-kebaikannya sendiri menolongku mengantar kesana-kemari tanpa pamrih, ketika aku masih baru menginjakkan kaki di pulau kecil ini.

Disatu sisi, beberapakali dia menceritakan kisahnya yang pernah terpuruk lalu menjadi baik kembali dengan agak malu kepada sahabatnya atau orang lain, seakan-akan akulahlah orang yang membawa keberuntungan tersebut. Didalam hati, aku berkata bahwa semuanya karena kebaikannya sendiri.
Didalam Al Qur'an dikatakan, bahwa Allah merahmati para non-Muslim di dunia atas kebaikan-kebaikan mereka.

Aku sendiri sempat menikmati hasil kekayaanya tersebut, ketika itu aku ingin menyaksikan kembali pertunjukan "Lord of Dance" nya Michael Flatly dari Irlandia yang pernah kusaksikan sebelumnya di Belanda dulu, yaitu berupa sebuah tiket seharga 40 US dolar ...hehehe... oleh-oleh dari seorang sahabat.

Tadinya aku mengira bahwa orang Indonesia (pribumi) lah orang yang paling sopan di dunia. Ternyata, ketika aku diperkenalkan dengan salah seorang Dubes dari Eropah Tengah, aku jadi malu sendiri. Sopan santunnya melebihiku bahkan orang Indonesia lainnya. Sikapnya ketika mendengar pembicaran yang sangat-sangat sederhana dari seorang asisten rumah tangga asal Filipina di warung karaokenya yang juga sangat sederhana, tekun dan seksama, padahal menurutku pembicarannya begitu panjang dan membosankan...

Di gudang dimana kubekerja, pernah beberapakali para client kesal dengan si Boss. Ketika kutampung keluhan mereka dengan sopan dan berusaha jujur-memang kami yang salah kok... mereka mencoba melunak kembali dan bersabar. Duh!... senang sekali rasanya... apalagi orang disini bukan type cerewet atau mencak-mencak kalau sedang marah.

____________________________

**Untuk menghindari orang-orang tertentu yang mungkin terlalu awam, judgmental atau negative thinking maupun fanatik yang berlebihan - apalagi yang suka mengurus urusan orang lain tanpa mengetahui sesuatu lebih detail, dll. Blog ini kiranya hanya sampai disini.
Khusus kepada kaum Mukmin-kiranya ada yang salah, mohon maaf lahir dan bathin...

Wassalam...


5/08/2008

39*RENUNGAN DIRI ..

Renungan diri...

Hidupku adalah indah dan penuh warna. Alhamdulillah, atas segala yang diberikan oleh-Nya kepadaku, baik suka maupun duka.Mencoba untuk realis dan idealis, ternyata tidak semudah dalam pelaksanaannya. Banyak sandungan yang kuterima dalam menjalani hidupku sehari-hari baik yang datang dari kaum Muslim sendiri maupun kaum Non-Muslim, di dalam dan di luar negeri.Sulitnya lagi, yaitu ketika menghadapi kaumku sendiri. Seringkali kebenaran tenggelam dalam "kebablasan". Mereka membenamkan kebenaran demi nafsu setan dunia. Malah seringnya dunia dan akhirat diaduk menjadi satu. Sedihnya lagi, yang Muslimpun enggan memperlihatkan Identitas Diri kepada khalayak umum, dikarenakan takut akan dijauhi oleh yang lainnya. Menyedihkan sekali!!!Apalagi itu dilakukan oleh masyarakatku sendiri, yaitu masyarakat Indonesia. Dimana masyarakat Muslim-nya jauh lebih banyak dari pada kaum Non-Muslim.

Pengalamanku di luar negeri, ketika kuperlihatkan ID-ku kepada mereka dan berkata, "maafkan saya". Mereka menjawab, "no problem, we are all the same...". Nah...Bagiku pribadi, memperlihatkan ID adalah untuk memperkenalkan diri agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Para non Muslim biasanya akan berhati-hati dalam berbicara yang tidak pantas diucapkan didepan kaum Muslim agar tidak terjadi perselisihan dan perseteruan.

Begitupun dengan hal makanan, mereka dengan senang hati menerima penolakan dalam ajakan yang menyangkut dengan makanan non-halal dan mau mengerti alasan-alasannya kenapa.Aku menikmati sekali kehidupanku, di dalam maupun di luar negeri. Dalam pergaulanpun aku selalu memilih mereka-mereka yang berilmu dan dengan senang sekali kalau digurui sehingga sedikit banyak ada ilmu-ilmu mereka yang kucuri...
Aneh rasanya, ada masyarakat Indonesia yang enggan untuk digurui... mungkinkah karena ilmu mereka yang sudah sedemikian tinggi bak para profesor?

Hanya orang bodohlah yang tidak ingin memiliki ilmu, seharusnya kita belajar hingga ke akhirnya, yaitu kapan? Ketika si roh pergi meninggalkan jasad...Belajar... bergaullah dengan mereka yang terpelajar, buku, media massa dsb... kalaupun perlu dan memungkinkan... ber-sekolah kembali.Justru kadang-kadang kebablasan datang dari mereka yang berpendidikan, terutama dari mereka yang tinggal di luar negeri atau yang menikah dengan orang asing yang nenemukan Identitas Baru.

Ada yang merasa seakan-akan "I'm the best dan mencari perhatian agar dikenal oleh semua orang". Lalu, membuka diri dengan segala pernak-pernik untuk dipamerkan kepada orang-orang yang tidak dikenal, dan bercerita diri atau bangga diri (Ujub) yang berlebihan bagaikan kacang yang lupa kulit, padahal apa yang diperoleh belum seberapa dibandingkan dengan orang lain, atau si pemberi Nikmat yaitu Allah yang Maha Kaya.

Justru dengan berendah hati (Tawadhu') akan memberi kesan seseorang yang tau bersyukur akan kenikmatan yang akhirnya didapat atau diperoleh dari-Nya, dan juga mendapat respek dari masyarakat sekitar dengan ditinggikan derajatnya di dunia.

Insyaallah ...

5/05/2008

35*HARTA & KEMANUSIAAN

Ada hal yang menarik yang dapat dipetik dari masyarakat disini yaitu dalam hal kemanusiaan. Telah menjadi rutinitas bagi masyarakatnya dalam mengumpulkan atau mencari dana sumbangan kemanusian melalui organisasi-organisasi dengan menurunkan para sukarelawan kejalanan disetiap bulan. Mulai untuk korban narkoba, pengidap kanker anak-anak dan dewasa yang dilakukan pada bulan yang berbeda, pusat rehabilitasi anak-anak cacat, palang merah, dsb.

Tahun lalu, seorang anak perempuan dari seorang asisten (pembantu) rumah tangga yang berasal dari Sri Lanka kehilangan keseimbangan di kelasnya. Dari hasil check up, si anak mengidap tumor otak dan memerlukan pengangkatan segera. Berita tersebut tersebar keseluruh pulau melalui kata-kata manis si jurnalis dan dan sang kepala sekolah yang dari berasal dari Inggris.

Para dokter anak setempat menyarankan untuk melakukan operasi di Israel, dikarenakan fasilitas dan tenaga ahli disana lebih lengkap dan juga dari segi biaya lebih murah. Setelah menghubungi para dokter disana, buku tabungan atas nama si cilik tersebut dibuka. Mulailah masyarakat disini bergotong royong mengumpulkan biaya operasi tersebut yang besarnya mendekati seratus juta Rupiah.

Sebuah harian berbahas Inggris setempat memonitori perjalanan si cilik selama satu bulan dalam kemasan yang menarik, hingga si cilik kembali. Mereka-mereka yang perduli dengan perkembangan si cilik mengatakan bahwa si cilik masih membutuhkan biaya tambahan selama masa penyembuhan dan terkumpul dengan mudah.

Pada tahun yang sama, seorang pengasuh asal Sri Lanka yang mengasuh seorang Nenek kaya ketiban rezeki nonplok. Kisahnya bermula ketika si pengasuh yang telah bekerja beberapa tahun pada si Nenek yang tinggal sendiri tersebut, meninggal dunia.

Ketulusan si pengasuh merawat si Nenek menyentuh hati si Nenek, dan pada suatu hari si Nenek mengajak si pengasuh tersebut ke sebuah kantor notaris di Nicosia. Di depan notaris si Nenek menandatangai surat warisan yang menyatakan bahwa rumah senilai US $600.000 yang didiami selama itu akan diwariskan kepada si pengasuh.

Beberapa tahun kemudian, si Nenekpun meninggalkan alam fana ini. Berita meninggalnya si Nenek menjadi berita yang cukup menggemparkan di pulau ini, bukan saja karena warisan tersebut yang jatuh ke jalur yang tidak lazim tetapi juga karena adik laki-laki si Nenek menuntut bahwa dialah yang berhak atas warisan tersebut.

Si adik sempat menyewa pengacara, namun tidak ada kabar selanjutnya mengenai tuntutan tersebut.
Nasi telah menjadi bubur.

Menurut cerita yang beredar, selama hidup si Nenek yang sendiri tersebut tidak pernah dijenguk oleh si adik. Atas warisan tersebut, si pengasuh mengatakan bahwa ia hanya mengambilnya sebagian, sedangkan sebagian yang lain diserahkan kepada gereja.
________________________________

** Pada tahun 2005 diperkirakan ada sekitar 300-1000 TKI/TKW yang bekerja di pulau ini dengan gaji sekitar US $300 perbulan, khususnya bagi TKW yang live-in. Untuk menurunkan jumlah prostitusi di negara ini yang telah menggangu kenyamanan masyaraktnya yang kebanyakan dilakukan oleh para TKW dari Eropah Timur, Asia, termasuk student dari Cina, pemerintah menambahkan gaji pembantu atau asisten rumah tangga tersebut sebanyak US $40 perbulan.
Walaupun dengan gaji sekecil tersebut, banyak asisten rumah tangga khususnya yang berasal dari Filipina mampu memiliki kenderaan beroda 4 sendiri.

**Bagaimana halnya dengan merek-mereka yang selama hidupnya hanya memikirkan bagaimana menciptakan atau mengumpulkan uang atau harta sebanyak-banyaknya agar tidak merasa malu karena tidak termasuk dalam golongan kaya-raya? Syukurlah, kalau harta yang diperolehnya adalah halal...
Setelah kaya, akankah mau menolong saudara-saudaranya yang sebangsa atau etnisnya yang hidup dibawah garis kemiskinan?

Apakah layak untuk merasa malu karena miskin harta, lain halnya kalau kaya-raya namun dari hasil curian..
Padahal banyak orang-orang yang berharta namun menutupi atau merendah hati...