12/26/2009

Kepedulian Masy. P. Ahrodite: Tsunami 2004


Kepedulian Masyarakat Pulau Aphrodite: Tsunami 26 Des 2004....

Inilah cerita yang akan saya bagikan disini dalam rangka "memperingati 5 tahun peristiwa Tsunami 26 Desember 2004" .

Bagaimana besar perhatian dan kasih rakyat disini untuk Indonesia seperti dari bagian dunia lainnya untuk sesama yang ditimpa musibah.Ketika saya menawarkan diri menjadi volunteer di salah satu NGO, tiba-tiba seorang penyumbang datang dan bertanya kepada seorang valunteer yang lainnya tujuan negara yang disumbang. Yang ditanya menjawab sumbangan tersebut akan dikirimkan untuk negara Sri Lanka, walaupun kemudian menambahkah untuk negara lainnya juga. Sayapun memutuskan menghubungi Konsulat RI setempat untuk memberi kesempatan kepada penduduk setempat menyumbang dengan membuka rekening khusus untuk korban Tsunami Dec 2004 di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara).

Tidak sabar menunggu jawaban dari Embassy RI di Damaskus, sang Konsulat akhirnya berani membuka rekening khusus tersebut setelah saya yakinkan bahwa rakyatlah yang meminta.Sayangnya, AP setempat melempar tulisan yang tidak simpatik sama sekali ke sebuah harian mengenai Indonesia agar rakyat tidak menyalurkan bantuannya ke Indonesia dikarenakan Indonesia adalah negara terkorupsi di dunia.

Selang beberapa waktu kemudian, rakyat diminta menyumbang lebih banyak lagi setelah Ketua Red Cross-nya si Ibu Negara sempat dikritik tajam oleh rakyatnya karena dinilai kurang giat memberi rakyat kesempatan menyumbang lebih banyak lagi. Luar biasa!

Ketika saya kembali ke NGO semula, seseorang menginformasikan sumbangan berikutnya ditujukan untuk Indonesia, sayapun turun membantu.Disaat saya sedang mengepak sumbangan yang terdiri dari pakaian bekas dan yang baru dibeli seperti seprei, pakaian anak-anak, orang dewasa dan lainnya, saya kedatangan seorang Ibu setengah baya yang menyumbang hampir penuh satu pick up sepatu. Sebelum pergi sang Ibu menangis dan menceritakan sedikit kisah sedihnya. Suami serta anak perempuannya yang berusia 5 tahun dibunuh oleh tentera Turki ketika invasi tahun 1974 dimana pulau ini kehilangan 35% lahannya kepada keturunanTurki. Lalu, saya mencek kotak-kotak sepatu tersebut, saya terkesiap, ternyata semuanya sepatu anak-anak! Manis-manis dan dalam keadaan baru!Begitu juga dengan pakaian dari penyumbang lainnya, banyak yang masih baru dan dimasukkan kedalam kantong plastik besar berikut dengan hanger-nya, saking antusias dan terburu-buru.Keharuan menyelingkupi saya besar sekali, saya semakin dekat dengan rakyat disini.

*Budaya rakyat disini, kalau memberi sesuatu untuk orang lain mereka memberinya dalam keadaan masih bagus atau baru. *Berita terakhir yang terkumpul, rata-rata masyarakat disinilah penyumbang terbanyak dibandingkan dengan masyarakat lainnya di negara anggota EU.Kekecewaan terjadi ketika dari Damaskus dikonfirmasikan dana pengiriman telah tersedia tapi terlambat, sehingga sumbangan tersebut telah ditujukan untuk negara lain.

Hanya itu yang dapat kulakukan untuk tetesan air mata, darah dan nyawa rakyatku yang tumpah di Indonesia sana.
Sedihnya lagi, kala bencana-bencana lainnya menyusul satu persatu, rakyat disinipun mulai terlihat jenuh.Aceh, daerah paling utara pulau Sumatera tidak hanya menyumbangkan hampir 100 persen harta alam LNG Arun-nya untuk negara RI tapi juga harta rakyat berupa "emas" yang dikumpulkan para leluhur untuk mendanai pembelian pesawat tempur, "Seulawah" yang menjadi cikal pesawat pertama Indonesia, dikemudikan Kapt. A. Sucipto untuk melepaskan diri dari penjajahan Belanda, tiba-tiba ditegur oleh-Nya setelah sambung -menyambung menderita tertindas dalam operasi militer, (mohon dikoreksi kalau salah).



Talakee do`a ..taniet bak Allah, Ubee musibah..musibah bek lee trok teuka, Aceh beu aman..beu aman, bek lee ro darah..ro darah, Seuramoe Meukah..Meukah beu kong agama.

ANAK YATIM(Aneuk Yatim-Rafly/Kande).



Berdoalah kepada Allah

Setelah bencana ini, jangan ada lagi bencana berikutnyaAmanlah Aceh, tanpa tumpah darah lagi

Serambi Mekkah, tiang agama...

______________________________
http://www.youtube.com/watch?v=8gglPewFKMY http://www.youtube.com/watch?v=BGVcTWj_n5Uhttp://www.youtube.com/watch?v=VqAmNQhTzfU&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=tA80D8ERGPk&feature=related



**Mengenang kepergian sahabatku Didit dan anak-anak, sepupuku Lis dan anak-anak, saudara, sahabat dan kaum beriman lainnya yang tidak tersebutkan satu persatu, pergilah wahai para syuhada, kuiklas....


Ya... Allah, kuatkan dan tuntunlah umat-Mu yang selamat, dan... tempatkanlah para syuhada-syuhada yang Kau ambil, selayak-layaknya tempat... yaitu disisi-Mu.Al-Fatihah 1-7: "Dengan nama menyebut nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Yang maha pengasih lagi maha Penyayang, Yang menguasai hari Kemudian, Pada-Mu lah kami meminta dan pada-Mulah kami memohon pertolongan, Tunjukilah kami kejalan yang lurus, Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, Bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat". Amin...

12/24/2009

WAKIL MENAG BRUNEI KUNJUNGI ACEH

Wakil Menag Brunei Kunjungi Aceh
13 November 2009, 14:29 Kutaraja Administrator

BANDA ACEH - Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muhamad Nazar, menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Agama (Menag) Brunei Darussalam, Yang Berhormat Pehin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin Bin Pengarah Dato Paduka Haji Othman, di ruang kerja Wagub Aceh, Kamis (12/11) siang. Kedatangan Wakil Menteri Agama Brunei Darussalam yang juga Ketua Yayasan Sultan Haji Hasanal Bolqiah itu didampingi enam pengurus yayasan tersebut dan dua pejabat Kedubes Brunei Darussalam untuk Indonesia.

Sementara Wagub dalam pertemuan itu didampingi Kepala Biro Keistimewaan dan Kesra Setda Aceh, Saifuddin Harun, Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Aceh, Bustami Usman, dan Kabag Humas Pemerintah Aceh, Nurdin F Joes.

Wakil Menag Brunei, yang ditanyai wartawan usai pertemuan itu, mengatakan, kedatangan pihaknya ke Aceh kali ini adalah untuk mengevaluasi sejumlah bantuan yang berasal dari Dana Masyarakat Besar negara itu kepada Aceh pasca tsunami. Bantuan itu, sebutnya, antara lain perumahan, masjid, pesantren, panti asuhan bagi anak yatim, puskesmas. Semuanya berada di Desa Mamplam, Kecamatan Leupung, Aceh Besar.

“Tadi pagi (kemarin-red) kami sudah meninjau masyarakat di Desa Mamplam, Leupung. Mereka mengeluh tentang ketersediaan air bersih. Tapi, untuk masalah itu saya kira bisa diselesaikan pemerintah daerah di sini. Namun ke depan kami akan berupaya membantu warga Mamplam dalam bentuk pemberdayaan ekonomi,” ujar Dato Paduka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin Bin Pengarah Dato Paduka Haji Othman seraya menyatakan pihaknya juga siap bekerja sama dengan Aceh dibidang pendidikan, investasi, dan bidang lainnya. Selain itu, lanjut petinggi Kerajaan Brunei itu, bantuan lain yang telah disalurkan pihaknya ke Aceh adalah pembangunan masjid di Calang Aceh Jaya yang rencananya akan diresmikan besok (hari ini-red).

“Besok (hari ini-red) kami akan berangkat ke Aceh Jaya untuk menyaksikan peresmian masjid yang dibangun dengan Dana Masyarakat Besar Brunei yang disalurkan melalui Yayasan Sultan Haji Hasanal Bolqiah,” jelasnya seraya menyatakan pihaknya berada di Aceh selama empat hari, yaitu sejak Rabu hingga Sabtu (14/11) besok.

Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, mengucapkan terima kasih atas bantuan Kerajaan Brunei Darussalam untuk Aceh sejak tsunami hingga sekarang. Wagub berharap kerja sama antara Aceh dan Brunei Darussalam akan menjadi kerja sama yang permanen, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di kedua belah pihak. “Kerja sama yang mungkin kita lakukan antara lain dibidang pendidikan, ekonmoni, dan budaya.

Khusus di bidang pendidikan, ke depan kita berharap akan ada mahasiswa Aceh yang kuliah di Brunei dan juga ada mahasiswa Brunei yang kuliah di Aceh,” pungkas Wagub seraya menambahkan jika memungkinkan juga perlu dibuka penerbangan Aceh-Brunei dan sebaliknya dari Brunei ke Aceh.(jal)

http://www.serambinews.com/news/wakil-menag-brunei-kunjungi-aceh

11/12/2009

* PASIEN PENYAKIT VASIRELA


Bocah Geumpang Diserang Penyakit Aneh
* Ia Anak Korban Konflik

23 October 2009, 08:32 Nanggroe Administrator

SIGLI - Husnul Zafirah (9), bocah warga Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie, sejak sepekan terakhir menderita penyakit aneh. Di beberapa bagian tubuhnya, kepala, dan telinga, mengelurkan darah bercampur nanah serta ulat dari lukanya. Ibunda Husnul Zafirah, Nurlela (40) kepada Serambi, Kamis (22/10) mengatakan, sebelum penyakit itu muncul sepekan lalu, suhu badan Husnul Zafirah sangat tinggi.
...................................
http://www.serambinews.com/news/bocah-geumpang-diserang-penyakit-aneh


24 October 2009, 09:27 Nanggroe Administrator

SIGLI - Setelah dirawat selama tiga hari di RSU Sigli, Pidie, akhirnya pasien penyakit aneh, Husnul Zafiah (9), bocah warga Gampong Bangkaleh, Kecamatan Geumpang, Pidie, diboyong ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh oleh pihak RSU Sigli. Dokter spesialis anak RSU Sigli, Pidie, dr Suryadi Umar SpA kepada Serambi, Jumat (23/10) mengatakan, pasien penderita penyakit Varisela itu sejak Kamis (22/10) petang, sekira pukul 17.30 WIB telah diboyong ke RSUZA untuk mendapat penanganan lebih optimal. “Atas kebijakan Direktur RSU Sigli, pasien ini segera dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, mengingat kondisi Husnul Zafira, sangat memprihatinkan, apalagi mereka ini tergolong keluarga yang belum beruntung (miskin),” sebut Suryadi.


Dokter Suryadi mengatakan, penyakit varisela ini merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi, sehingga wajar disebut penyakit aneh. “Jadi, dikarenakan keterbatasan fasilitas di RSU kita, maka kami terpaksa mengambil inisiatif untuk segera dilakukan rujukan ke RSUZA dan ini sebagai solusi demi kesembuhan pasien,” jelas Suryadi.

Disingung adakah kemungkinan besar pasien ini bisa disebuhkan karena mengingat kondisinya sangat kritis, Suryadi, memprediksikan, dengan peralatan yang memadai, Insya Allah bisa tertangani. “Semua penyebab nantinya akan terdeteksi baik asal muasal riwayat penyakit tersebut hingga cara penangananya apalagi nantinya di RSUZA Banda Aceh peralatannya jauh lebih canggih dibandingkan dengan kita,” urainya.

Terkait persoalan dana, untuk sementara waktu, pihak RSU Sigli bersama dengan beberapa dokter lainnya, kemarin secara langsung menggalang dana untuk persiapan pemberangkatan dan penginapan untuk beberapa hari. “Kami sangat prihatin dengan kondisi dana keluarga pasien yang jelas-jelas sangat miskin. Semoga nantinya di Banda Aceh ada pihak-pihak yang berkenan meringankan beban hidupnya,” ujar dokter Suryadi.

Seperti dilansir Serambi, Jumat (23/10), Husnul Zafirah (9), bocah warga Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie, sejak sepekan terakhir menderita penyakit aneh. Di beberapa bagian tubuhnya, kepala, dan telinga, mengelurkan darah bercampur nanah serta ulat dari lukanya. Ibunda Husnul Zafirah, Nurlela (40) kepada Serambi, Kamis (22/10) mengatakan, sebelum penyakit itu muncul sepekan lalu, suhu badan Husnul Zafirah sangat tinggi. Dua hari kemudian, timbul bercak-bercak hitam di sekujur tubuhnya.(c43)

http://www.serambinews.com/news/pasien-penyakit-aneh-diboyong-ke-rsuza


_________

Pertengahan tahun 1980-an, kami kehilangan seorang keluarga dekat yang masih duduk di bangku SMP.
Pada hari minggu siang, dia mengalami kecelakaan lalu lintas. Pahanya patah.
Keluarga kami tersebut dibawa ke unit darurat RSZA, tetapi dokter jaganya tidak berada ditempat. Perawat yang ada disana menghubungi sang dokter jaga tersebut melalui telefon, tetapi dokternya tidak muncul.
Maklum, Ibunya hanya seorang guru sedangkan Ayahnya juga telah tiada.

Sekitar 2 jam kemudian, keluarga kami tersebut meninggal karena kehabisan darah.

11/09/2009

* Penembakan Warga Jerman Timbulkan Keprihatinan


Penembakan Warga Jerman Timbulkan Keprihatinan
* Poltabes Datangkan Tim Forensik

7 November 2009, 13:23 Utama Administrator

BANDA ACEH - Insiden penembakan terhadap dr Erhard Bauer, Kepala Perwakilan Palang Merah Jerman di Aceh, Kamis (5/11) sore, mengundang keprihatinan berbagai kalangan. Komite Peralihan Aceh (KPA) dan ulama dayah (HUDA), menyesalkan insiden tersebut karena dapat merusak citra Aceh yang sudah aman damai di mata internasional. Kedua lembaga itu dan beberapa lembaga lainnya juga mendesak pihak kepolisian untuk bertindak cepat menangkap pelaku dan mengungkap apa motifnya menembak korban.

Sedangkan korban diterbangkan ke Singapura pada Jumat dini hari kemarin untuk perawatan intensif. Luka ditubuh Erhard Bauer akibat tembakan juga sudah dioperasi. Kondisinya dilaporkan mulai membaik. Sementara itu, empati dan keprihatinan terhadap warga asing yang ditembak itu disampaikan Pejabat Sementara (Pjs) Juru Bicara KPA Pusat, yang juga Wakil Ketua KPA Pusat, Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), saat menghubungi Serambi, Jumat (6/11) siang. Dia menilai insiden berdarah itu sebagai kasus serius yang mesti mendapat perhatian polisi di tengah situasi keamanan Aceh yang makin kondusif setelah Nota Kesepahaman Damai diteken pada 15 Agustus 2005 di Helsinki. “Jadi, harus ada satu sikap tegas dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas siapa pelakunya,” kata Abu Razak. Menurut dia, pihaknya menaruh keprihatinan atas insiden tersebut. Hal ini penting, mengingat korban adalah warga negara asing yang bertugas dalam misi kemanusiaan di Aceh pascatsunami. Namun begitu, pihaknya tak ingin jauh berspekulasi tentang siapa pelaku dan atas motif apa insiden tersebut terjadi. Menurut Abu Razak, insiden ini bisa berimplikasi besar bagi warga negara asing lainnya yang berada di Aceh. Terutama terhadap jaminan keamanan mereka dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan yang saat ini masih dibutuhkan rakyat Aceh. “Insiden ini benar-benar kita sesalkan, karena memberi citra buruk bagi Aceh di tengah suasana damai saat ini,” ujar Abu Razak. Desakan senada juga dilontarkan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA). Sekjen HUDA, Tgk H Faisal Ali mengatakan, polisi diminta mengungkap motif penembakan tersebut supaya masyarakat tidak menduga-menduga. Menurutnya, hal ini penting agar masyarakat internasional tidak menganggap Aceh daerah yang tidak aman bagi pekerja kemanusiaan. Dia sebutkan, Aceh selama ini mendapat perhatian dunia, sehingga diduga ada usaha pihak tertentu yang berupaya menyudutkan Aceh, apalagi saat ini Aceh gencar disorot terkait Qanun Jinayat yang sedang hangat diperbincangkan.

“Kekhawatiran ulama sangat beralasan karena di berbagai belahan dunia setiap ada kasus seperti ini di daerah yang penduduknya manyoritas muslim selalu banyak yang mengaitkannya dengan syariat Islam,” kata dia. Tak hanya di Aceh, isu penembakan Erhard Bauer juga berembus hingga ke luar negeri.

Dari Berlin, ibu kota Jerman, World Achehnese Association (WAA) melalui delegasinya di Jerman mengecam keras penembakan terhadap dokter asal Jerman itu. “Ini merupakan sebuah upaya propaganda pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang tidak ingin Aceh aman dan damai, sehingga ingin merobek perdamaian yang telah berlangsung kurang lebih empat tahun,” kata perwakilan WAA di Jerman, Khairul Fajri Yahya, dalam siaran pers yang dikirim ke Serambi tadi malam. WAA mendesak kepada pihak berwajib untuk segera mengungkapkan kasus ini agar tidak memberi kesan Aceh tidak aman di mata masyarakat internasional.

Datangkan tim forensikPascapenembakan Kepala Perwakilan Palang Merah Jerman di Aceh itu, Kapoltabes Banda Aceh, Jumat (6/11) sore, mendatangkan dua petugas dari Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri. Kedua petugas itu langsung mengidentifikasi mobil yang ditumpangi Beuer bersama ketiga stafnya, saat penembakan itu terjadi Kamis (5/11) sore. Pantauan Serambi, mobil yang ditumpangi Beuer dkk kini berada di Mapoltabes Banda Aceh. Kapoltabes Kombes Pol Drs Armensyah Thay, yang hendak ditemui wartawan tidak berada di tempat sore itu. Wartawan yang melihat Waka Poltabes Banda Aceh, AKBP Cahyo Budi Siswanto, melintas, langsung meminta statemennya. “Saya tak berani kasih pernyataan. Sebaiknya rekan-rekan wartawan temui Kapoltabes saja,” pinta Cahyo.

Namun, karena wartawan terus mendesak, Cahyo akhirnya menjelaskan bahwa kedatangan Tim Labfor Mabes Polri itu mengumpulkan data awal untuk kepentingan penyidikan dalam upaya pengungkapan kasus penembakan tersebut. Ketika disinggung apa yang melatarbelakangi penembakan Kepala Perwakilan Palang Merah Jerman yang baru dua hari berada di Banda Aceh itu, Cahyo menyatakan pihaknya belum tahu apa motifnya. “Apa ada muatan politis, perampokan, atau ada kepentingan lain, sampai saat ini kami belum tahu persis. Tapi sudah tiga saksi yang kami minta keterangannya. Mereka merupakan staf yang berada bersama Beuer saat kejadian,” ungkap Cahyo.

Menurut Cahyo, polisi terus berusaha mengungkap kasus penembakan itu. Kedatangan Tim Labfor Mabes Polri diharapkan dapat mempercepat pengungkapannya. Berdasarkan keterangan saksi, terdengar dua kali suara tembakan yang dilepaskan pelaku dari senjata laras pendek ke arah mobil yang ditumpangi Beuer bersama stafnya. Saat itu korban hendak kembali ke penginapan yang berjarak sekitar 75 meter dari tempatnya ditembak. Pelaku yang mengenakan sebo itu melepas tembakan ke tubuh korban dalam jarak sekitar dua meter dari sepeda motor yang ia tumpangi. “Sejauh ini kami dan seluruh personel terus berusaha keras mengungkap kasus penembakan warga asing ini,” ucap Cahyo.

Ke Singapura
Sementara itu, dr Erhard Bauer dilaporkan telah diboyong ke salah satu rumah sakit di Singapura, Jumat (6/11) dini hari, untuk perawatan intensif. Korban yang sebelumnya sempat dirawat di RSUZA Banda Aceh, diterbangkan ke Singapura naik pesawat khusus sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin, melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar. Serambi yang coba menghubungi Ketua PMI Aceh, Bustari Mansur, tadi malam, tidak berhasil. Beberapa kali handphone-nya tersambung, tapi tak diangkat. Diduga, ia mendapat up date informasi dari Singapura tentang korban penembakan yang merupakan awak Palang Merah itu. Namun, sebuah sumber menyebutkan korban telah selesai dioperasi sebelum shalat Jumat kemarin di Singapura. “Dan kini kondisinya sudah agak membaik,” ungkap sumber Serambi yang tak mau namanya diekspose. (mir/sup/sar/nal)

http://www.serambinews.com/news/penembakan-warga-jerman-timbulkan-keprihatinan

10/30/2009

* BANYAK BICARA


Banyak bicara tentunya enak didengar kalau isinya penuh dan layak untuk didengar ditambah sedikit bumbu canda dan bersuara bagus, tetapi orang-orang berpendidikan disini rata-rata tidak begitu banyak bicara yang tidak perlu apalagi bercanda dan tertawa sepanjang hari.

Biasanya orang yang banyak bicara mampu menyenangkan hati orang lain yang sedang menghadapi masalah menjadi sejenak lupa dengan permasalahan yang sedang dihadapinya.
Tetapi kalau bicaranya telah melampaui batas atau telah tidak terarah dikarenakan POOR PERSONALITY yang dimilikinya, seperti berkata ghibah dan fitnah karena cemburu atau sok tau dan lainnya, tentunya kita perlu bersikap bijak.
Cara yang paling baik ditempuh adalah kebalikan dari tidak banyak bicara atau diam karena Tuhan lebih dahulu tau dan akan menyiapkan sesuatu yang tidak diduga sebelumnya. Asyik…. Bukan?

Seseorang yang banyak bicara bisa saja dikarenakan memang banyak tau dan berusaha memberitahukan kepada yang lain-lainya agar juga banyak tau. Tetapi bisa juga dikarenakan agar untuk dikenal atau menjadi sumber perhatian orang lain sekalipun sebenarnya tidak layak untuk dikenal.

Katakanlah, mungkin selama ini ada orang-orang tertentu yang merasa tau atau sok tau kenapa saya suka menetap di luar negeri. Kalau modal punya, tentu apa salahnya saya berangkat, ke luar negeri apalagi ini bukanlah pertama kalinya saya ke luar negeri. Banyak WNI lainnya juga pindah ke negara lain, dimana situasi adat masyarakatnya lebih maju dan beradab, keamanan dan perekonomiannya juga lebih baik disamping juga negaranya yang…. termasuk ada musim bunga dan musim saljunya yang tidak mungkin dibuat di Indonesia.

Berapa banyak WNI yang melanjutkan study mereka baik dari modal sendiri, modal dalam negeri dan luar negeri? Kalau WNI lainnya boleh pindah, kenapa saya tidak?
Liat saja betapa banyaknya nona-nona Indonesia yang memilih menikah dengan pria asing agar bisa menetap di luar negeri sekalipun tidak bahagia misalnya, atau pasangan yang pernikahannya tidak sah, contohnya WNA yang berpura-pura masuk Islam agar bisa menikah dengan si nona yang Muslim.

Sebenarnya bisa saja kami-kami pindah dan menetap di pulau lainnya yang berjumlah 17 ribuan pulau di seluruh Indonesia, nyatanya luar negeri lebih…
Kebetulan saya pernah dibelikan rumah yang lumayan (tergantung siapa yang melihat tentunya) oleh orang tua, namun tidak mampu membendung niat saya untuk berangkat dan menetap di luar negeri..
Kebetulan mereka memang sangat perduli dengan anak-anaknya dan kebahagian anak-anaknya lebih mereka utamakan.

Anak-anak yang mendapat perhatian, kasih sayang dan kebahagiaan sejak kecil menjadikan mereka anak-anak yang berjiwa tenang dan tentram, kelak disaat dewasa akan memiliki sikap empati, simpati dan rasa sosial yang tinggi terhadap sesama dan juga tau menempatkan diri.
Bahkan mampu meredam rasa cemburu ke dalam bentuk positif seperti saling mengagumi atau mendukung satu sama lain.


Kebalikannya, anak-anak tersebut akan lebih perduli dengan orang lain dari pada keluarganya, selalu mencari perhatian, memberontak bahkan berani bertindak liar.

Kalau ada seseorang apakah dia seorang pengusaha, pedagang, dokter, dan lainnya merasa tau urusan saya melebihi saya sendiri tentunya dianya telah melampaui batas atau luar biasa. Apakah wajib hukumnya bagi saya diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak saya sukai, apalagi yang tidak ada untungnya bagi orang lain?

Saya pernah bertemu dengan seseorang yang banyak bicara dan tinggi hati atau…
Mungkin saja karena saya berpakaian sederhana (sekalian menyesuaikan diri dengan kondisi sebagian masyarakat Indonesia yang hidup dalam keprihatinan), dia mengatakan bahwa saya akan cemburu kalau melihat rumahnya yang...
Belakangan seseorang mengatakan bahwa orang tersebut sedang kesulitan membayar sewa rumahnya!
Begitu juga sempat kaget ketika mendengar saya telah siap untuk berangkat ke luar negeri karena pernah mengatakan tidak punya...

Orang banyak bicara memang tidak sesuai untuk memimpin, baik Pukesmas, Rumah Makan, dsb. Seperti botol yang bocor, setiap diisi langsung saja tumpah (keluar).
Seorangnya lagi adalah seorang pendidik senior namun mendidik saya untuk tinggi hati, kebalikan apa yang diajarkan oleh orang tua... tentu saja saya...

Untuk menjadi bijaksana tidak diharuskan memiliki usia, kedudukan dan pekerjaan tertentu, namun diharuskan untuk berfikir terlebih dahulu sebelum dituangkan ke tempat yang layak…


Terbukti sudah bahwa menetap di luar negeri adalah juga sebuah pendidikan (pengalaman hidup).

9/21/2009

MAAF LAHIR DAN BATHIN...

Assalammualaikum Pembaca yang di Rahmati-Nya,

Selamat menyambut Hari Idul Fitri, Minal Aidin wal Faidzin...
Maaf... maaf...sebanyak-banyaknya semua dosa-dosa, baik yang disengaja maupun tidak.

Seperti biasanya Lebaran disini sepi.... sepi....
Nasib... tinggal di Luar Negeri. Kalau luar negerinya negara Muslim... hmmmm.... pasti ada yang mengundang atau diundang.

Lebaran yang paling berkesan bagi saya adalah ketika di Negara Brunei Darussalam, kami bersama ribuan yang lainnya antrian panjang di Istana Kerajaan Nurul Iman agar bisa bersalaman dengan keluarga Kerajaan. Kepanasan lagi!
Meja-meja besar penuh dengan suguhan kue atau snack khas Melayu ala jaman..., hiks.. yang diimport dari Singapura, dan buah-buahan seperti apple dan orange. Biasanya, buah-buahan dibawa pulang oleh tamu-tamu dari keluarga tentara Gurkha. Mereka telah menyediakan kantung plastik masing-masing.

Pernah juga bersama-sama Lebaran ke kediaman beberapa Menteri. Salah satu kediaman Menteri menjamu tetamu dengan paha burung goreng yang lututnya dibungkus aluminium foil agar tangan kami tidak kotor.

Tetapi tanpa nasi gorengnya...

Btw, I miss, Brunei...


Wassalam,
N

DISALAMI SEORANG PEJABAT



Seminggu yang lalu saya mendapat forward undangan dari salah satu Organisasi disini, mengenai kegiatan International Peace Day yang jatuhnya pada tanggal 21 September ini. Panitia penyelenggara memilih salah satu universitas yang ada disini sebagai tempat kegiatannya dengan Thema; Integrated Cyprus, antara lain diskusi, pameran ilustrasi dari seorang karikatur setempat beserta mengambari wajah anak-anak yang berlangsung selama 2 hari berturut-turut. Saya sendiri memilih hadir pada hari Pembukaan event yaitu hari ke-2, Jumat yang lalu yang diresmikan oleh salah seorang pejabat setempat yaitu Menteri Pendidikan.











Salah satu ilustrasi yang saya suka adalah 2 gambar manusia dari latar etnik yang berbeda bersama-sama memeluk sebuah bola bumi.

Sebelummnya saya memilih seorang kenalan untuk menemani saya kesana tetapi beliaunya menolak dengan alasan sibuk dengan kegiatan mengkalkulasi dan membayar ga ji mingguan karyawannya. Akhirnya saya memutuskan untuk datang sendirian saja.


Bapak Menteri Pendidikan masuk ke ruangan sambil menyalami tamu satu-persatu. Saya memilih berdiri yang terakhir menjauh dari mereka dan berusaha untuk "tau diri". Niatnya dari awal hanya datang sebagai pengunjung biasa dan untuk mendengar kata sambutan beliau. Itu saja.

Apalagi PR yang berikan oleh sang Mentor asing yang istrinya punya posisi cukup tinggi di European Commision disini telah saya kirimkan keduanya, jadi boleh santai sedikit. PR-nya sendiri cukup mudah bagi orang lain tetapi bagi saya...Judulnya, "Living Abroad is Educational" dan "Integrity in a New Home".


Setelah menyalami tamu yang terakhir, beliau meliat ke arah saya, lalu tersenyum. Saya kaget, ternyata beliau perhatian. Saya balas tersenyum sambil mengangguk sedikit, hormat. Melihat sikap santun saya, sang Menteri melangkah satu langkah lebar kearah saya, dengan cepat saya pun melangkah menghampiri dan menyambut salaman beliau. Beliau menyapa, "Hello..". Saya juga membalas, "Hello, Sir..". Lalu memperkenalkan diri dan GR...

Setelah berbincang dengan para tamu dan anak-anak sambil mengililingi ilustrasi-ilustrasi yang dipajang, beliau memberikan kata sambutan singkat dan tanpa text, lebih menekankan kepada pendidikan untuk anak-anak. Mungkin saja dikarenakan salah satu sponsornya adalah organisasi Hope for children Office for Children's rights. Seandainya saja kata sambutan beliau juga ditekankan kepada pendidikan untuk mengarahkan anak-anak agar mau membuka, membagi serta membaur kepada perpedaan yang ada disekitar dan take and give, tentunya akan menjadikan anak-anak tersebut kelak tidak akan racis atau fanatik akan etnik, agama mereka dan lain sebagainya. Bukankah "Fanatik" merupakan salah satu sumber kekacauan atau peperangan selama ini?

Sang Menteri ber-chit chat dengan anak-anak



Ber-chit chat dengan Illustrator dan wakil dari Universitas

Seorang panitia mengajak saya mengambil refreshment yang disusun diatas bar. Ada beberapa jenis snack lokal seperti Pie isi Zaitun cincang campur Parsley dan Pie isi Bayam campur Feta (keju Yunani dari susu kambing), minuman panas dan dingin. Kami berbincang-binang sejenak dan melihat-liat karikatur yang dipajang disekitar ruangan sambil menunggu sang Menteri pamitan, sedangkan kru ti-vi dan sebagian tamu yang lainnya sudah ciao duluan. Akhirnya beliau pamit juga, wah... kami didatangi dan disalami lagi. "Senang bertemu dengan Anda", kata beliau. Saya membalas sama.

Sekitar 2-3 jam kemudian, hujan badai datang. Suka sekali rasanya melihat kegiatan fenomena alam kiriman Tuhan seperti Angin keras dan Hujan yang bercampur Es...

Ternyata... angin puting beliung/topan bercampur hujan es, walaupun tidak begitu dahsyat tetapi menimbulkan kerugian material. Mobil-mobil tertimpa dahan-dahan dan pohon yang patah maupun tumbang dan pajangan baliho/billboard lainnya. Begitu juga kaca-kaca dan atap genting rumah/pertokoan di wilayah tertentu terbang dan pecah oleh terjangan angin dan hujan. Kalau fenomena alamnya mengakibatkan kerugian seperti seperti ini, siapa yang suka?


Hujan bola es..




Bola es..


9/08/2009

* UNDANGAN IFTAR (BUKA PUASA BERSAMA)


Assalammulaikum Pembaca yang di Rahmati-Nya,

Selamat Berpuasa!

Ingin juga sekali-kali saya mengundang pembaca beriftar atau berbuka puasa di bulan suci Ramadan ini bersama. Berhubung jumlah pengunjung disini yang terus menanjak (aslinya mungkin 1-5 pengunjung), saya mengkhawatirkan omzetnya mau dicari dimana dulu, sebaiknya saya bagikan saja resep makanannya agar bisa dicoba dan beriftar di rumah masing-masing.

Khusus untuk kaum Adam dan Hawa yang tinggal di LN, tidak ada ruginya belajar memasak. Apalagi ke-halal-annya terjamin. Memasak itu seni dan menyenangkan, tentu saja kalau hasilnya hmmmm.....




Kari Ikan/Ayam/Tahu-Tempe
Bahan:
1/4 kg Ikan, Ayam, Tahu-Tempe yang telah digoreng secukupnya
1 Butir bawang putih, gerus halus
1/2 Bawang Bombay, gerus kasar
1 Buah cabai merah, haluskan/rajang
1 Sendok makan Bubuk Kari
2 Sendok makan,Minyak goreng
1 Gelas Air
1/2 liter Susu segar atau Santan
Garam secukupnya.
Cara Memasak:
Panaskan minyak didalam wajan/pan.
Masukkan bawang putih dan merah, tumis hinggga harus. Tambahkan cabai, bubuk kari dan Ayam/Tahu etc.
Tambahkan Air, masak hingga air mengering.
Tambahkan Susu atau Santan dan garam. Aduk hingga mendidih ddengan api sedang.
Biarkan Santan agak sedikit berkurang atau mengental, angkat.




Messy Fried Rice (Nasi Goreng Kacau)

Bahan:
2 Piring Nasi
1 Bawang putih, gerus halus
1 Bawang Bombay kecil, gerus kasar
2 Cabai merah, cincang
1 Daun Spring Onion
5-7 Stick Kepiting, gantidengan Udang atau Tuna kaleng
2-3 Sendok makan Minyak goreng
Kecap Asin/Ikan, secukupnya
1 Sendok makan Sause Tomat
Garam, secukupnya
1 Bawang Bombay merah, cincang setengah bundar goreng.
Cara Memasak:
Panaskan Minyak makan didalam wajan/pan, tambahkan kedua Bawang yang telah digerus.
Tumis hingga harum
Tambahkan cabai, SpringOnion, Kepiting atau Udang, aduk hing matang.
Masukkan Nasi, Kecap Asin/Ikan, Saus Tomat dan Garam.
Aduk hingga matang. Angkat.
Tambahkan Tuna kaleng yang telah dipotong kecil, pengganti Kepiting/Udang dan Bawang goreng.

Selamat Berbuka Puasa!
(Tetangga/fakir-miskin juga diajak ya?)
Wassalam,
N

6/25/2009

* BYE... SPRING!!!
























































6/10/2009

* KAPTEN

Mr. Kapten kecil yang non-Muslim tetapi sering shalat ke Masdid bersama sang Ayah Tiri.

Bersambung, Insyaallah...


4/13/2009

69*BERTEMU DENGAN CHRIS ...


Dia menyapa dengan sopan. Lalu, menambahkan foto-foto lainnya tanpa terlihat show off. Laut yang biru di kepulauan Yunani yang khas beserta foto dirinya yang sedang mengemudikan boat dan beberapa yang lainnya, tetapi wajahnya itu... seperti tidak ingin ditampilkan.

Membaca profile dan foto-fotonya yang ditampilkan, saya merasa tertarik. Tertarik akan sosok yang ditampilkan, dan hanya terbatas tertarik, karena saya menyadari jauh dilubuk hati, akan "keyakinan" kami yang berbeda.

Di dalam salah satu emailnya, dia melampirkan 2 buah foto yang diambilnya pada pagi itu. Indah..

Kamipun setuju untuk bertemu, bertemu untuk hanya sekedar berkenalan karena sama-sama tertarik dengan photography. Tentunya setelah yakin bahwa orangnya adalah "real" dan bukan Asian yang convert menjadi Caucasian.

Saya mencarinya disebuah kafe lokal yang tidak kalah besar dan ramai dibandingkan Starsbuck Cafe. Sendiri, duduk jauh dibagian dalam didekat pintu belakang menuju ke tempat parkir. Rambutnya yang khas, gelap bercampur abu-abu sekalipun baru berusia diakhir 40an tahun dan panjang hingga dibawah pundak. Khas seorang artist tetapi tidak nyentrik. Dan saya sadar, saya tidak sedang bertemu dengan seorang biasa yang bisa ditemui dimana saja.

Dia berbeda, dan dia memiliki nama yang dikagumi di luar negeri dari pada di kampung halamannya sendiri, yang menurutnya tidak ada seorangpun yang mengenalinya. Tampil beberapa kali di stasiun televisi dunia seperti di US dan UK dan terakhir bekerja sama dengan beberapa perusahan di Saudi Arabia. Dia adalah seorang multimedia designer, underwater film director, dan photographer, yang mungkin tanpa kita sadari film-film dokumentar alam bawah airnya pernah kita saksikan melalui channel Discovery dan National Geographics.

Pakaiannya casual, suka-sukanya. Tidak ada yang terlihat mewah kecuali bahan celana ala bahan tilam, namun terlihat bagus dan mahal. Percaya dirinya cukup tinggi tetapi santai sehingga saya merasa comfortable berbincang-bincang dengannya. Sempat-sempatnya kami tertawa lepas ketika saya menceritakan tadinya saya sempat membaca sebuah judul berita online, seorang pria Saudi menceraikan istrinya melalui SMS.

Katanya, dia merasa sendiri karena tidak memiliki teman, dan tidak tertarik bergaul dengan komunitasnya sendiri dikarenakan mental mereka yang berbeda. Dia berbicara ketika perlu, begitu juga tertawa. Jika tidak, dia memilih diam. Dia tidak juga suka shopping (perempuan), tetapi mudah mendapatkan yang diinginkannya. Dan saya tau itu.

Ketika kami harus berpisah, dia meminta saya untuk dinner bersama. Saya menolak dengan sopan dengan alasan yang tidak jelas karena begitu sulit sekali untuk menjelaskannya melalui lisan dan berjanji akan menerangkannya melalui tulisan. Karena, sedari awal kami memang tidak ada niat untuk kesana...

Dan...dia tidak membalas pesan saya.

Entahlah, mungkin sayanya yang kurang pergaulan karena memilih-milih.





4/04/2009

67* SEMOGA SEHAT KEMBALI


Saya mengenal Bapak Prof. DR. Winarno Surakhmat atau yang kami panggil dengan sebutan Oom Win, ketika mengikuti kedua orang tua saya yang saat itu bekerja di Negara Brunei Darussalam selama kurang lebih 11 tahun. Sopan santun beliau begitu luar biasa tinggi, seakan-akan saya adalah....

Setiap saat bertemu dengannya, selalu meninggalkan kesan yang cukup mendalam kususnya kepada saya pribadi.
Sulit sekali untuk menjelaskannya, karena tidak pernah selama hidup saya bertemu dengan orang yang seperti beliau

Sekalipun diusianya yang telah senja, tetapi beliau masih tetap aktif mendidik dan berbagi Ilmu kepada generasi muda Indonesia, mengingatkan saya akan halnya Ayah saya sendiri yang secara sukarela membagikan pengetahuan beliau kepada para junior, termasuk kesemua buku perpustakaan yang ada ikut dipindahkan ke tempat dimana beliau pernah berbakti. Walaupun pensiunan beliau hanya cukup-cukupan untuk bahan bakar kenderaan.

Mulianya para guru, bukan?


3/31/2009

*76 KRIMINAL

Rumah Caleg Perempuan Dibakar
* Dua Pelaku Bersebo
30 Maret 2009



MEULABOH - Kekerasan politik menjelang Pemilu 2009 di Aceh mulai mengarah ke calon anggota legislatif (caleg) perempuan. Rumah milik Cut Laila (29), caleg Partai Aceh (PA), di Desa Puuk, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Sabtu (28/3) sekira pukul 21.00 WIB dibakar oleh dua orang tak dikenal (OTK).

Pelaku membakar rumah itu saat Cut Laila bertandang ke rumah tetangga, juga pada saat listrik PLN padam. Namun, kobaran api yang telanjur menyala dalam kegelapan malam berhasil dipadamkan warga, karena cepat ketahuan.

Warga yang berlarian ke rumah korban untuk memberikan pertolongan, bahkan sempat berserobok dengan dua orang pelaku bersebo yang baru beraksi memantik api di rumah korban. Tapi kedua pelaku berhasil meloloskan diri dari dengan berlari kencang ke areal perkebunan di samping rumah korban.

Cut Laila yang ditanyai Serambi, Minggu (29/3), mengatakan saat kejadian ia tak berada di rumah. “Saat itu saya sedang ke rumah tetangga untuk suatu keperluan,” ujar Cut, istri Mawardi, mantan Dandenpom Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Meulaboh Raya. Kini, sang suami tercatat sebagai anggota Komisi Peralihan Aceh (KPA), sedangkan Cut Laila mencalonkan diri sebagai caleg dari Partai Aceh.

Menurut Cut, sebelum pembakaran rumahnya terjadi, beberapa hari lalu ia sempat melihat beberapa orang yang tak dia kenal mengintai rumahnya di pinggir jalan provinsi pada lintasan Meulaboh-Tutut. Bahkan pada Sabtu (28/3) pagi ia sempat melihat seorang pria bersebo (mengenakan kain penutup wajah) di kebun samping rumahnya dengan gerak-gerik mencurigakan. Setelah dia coba dekati, orang itu langsung menghilang ke dalam semak belukar. Tapi beberapa saat kemudian terdengar deru sepeda motor dari arah kebun, pertanda pria bersebo tadi sudah kabur naik sepeda motor. Ia menduga, pembakaran rumahnya pada Sabtu malam ada kaitannya dengan dipergokinya seorang pria bersebo di kebun dekat rumahnya pada Sabtu pagi.

Cut menyesalkan kasus pembakaran rumahnya, apalagi itu terjadi di masa Aceh sudah damai dari konflik bersenjata. Saat peristiwa itu terjadi, menurut Cut, suaminya yang aktif di KPA sedang berada di Banda Aceh untuk satu keperluan.

Cut yakin, pembakaran rumahnya oleh kedua pelaku yang bersebo itu dilakukan dengan sangat terencana. Yakni, pada saat suaminya berada di luar kota, juga pada saat dia bertandang ke rumah tetangga, dan ketika listrik PLN padam. “Jangan-jangan listrik padam itu pun ulah si pelaku,” cetus Cut Laila.

Cut juga menambahkan bahwa beberapa saat sebelum pembakaran itu terjadi, sejumlah warga sempat mendengar suara gemuruh truk yang suaranya beda dengan truk lainnya, berhenti mendadak di sekitar rumah Cut. Namun, warga tak menghiraukan sampai kemudian terjadi insiden pembakaran tersebut.

Namun, Cut masih merasa bernasib mujur, karena pembakaran rumahnya cepat ketahuan warga dan 30 menit kemudian berhasil dipadamkan. Kerugian material pun tidak seberapa.

Meski sebagian besar harta benda korban berhasil diselamatkan, namun Cut mengaku trauma atas kejadian itu. Ia yakin perbuatan itu sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu yang tidak senang padanya sebagai caleg dari Partai Aceh untuk daerah pemilihan (dapil) II.Kasus ini telah dilaporkan Cut kepada aparat keamanan setempat.

Namun, menurut Cut, hingga kemarin pihak penegak hukum belum datang ke kediamannya untuk melakukan penyelidikan terhadap insiden pembakaran tersebut.

Sedang diselidiki
Kapolres Aceh Barat, AKBP Linggo Wijanarko, melalui Kasat Reskrim AKP Deni Saputra SH yang ditanyai Serambi, membenarkan telah terjadi pembakaran rumah milik seorang caleg PA di Desa Puuk, Kecamatan Kaway XVI. Namun, hingga kini pihaknya belum tahu secara pasti motif dari kasus tersebut.

“Kasus ini masih diselidiki oleh tim di lapangan. Saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena masih menunggu laporan dari tim di lapangan,” jelasnya. Menurut Deni, pihaknya juga tak bisa menyimpulkan apakah pembakaran rumah Cut Laila itu ada kaitannya dengan unsur politik atau tidak. Ia berjanji, kalau nanti telah ada titik terang terhadap kasus ini, maka akan dipublikasikan.

http://www.serambinews.com/news/rumah-caleg-perempuan-dibakar

1/14/2009

73*SYUKRAN-EFHARISTO-ARIGATO-THANK YOU= TERIMA KASIH

Dear Pembaca yang di Rahmati-Nya,

(Dirahmati dengan hati dan pikiran yang bersih dan jernih tentunya jauh lebih baik, bukan?).


Maaf banyak-banyak kalau saya tidak membalas sinyal-sinyal yang terkirim dan bertebaran diberbagai tempat atau sayanya yang GR-an, ada yang terbaca dan ada juga yang tidak, berhubung sedang ada hal lainnya yang sedang diurus (yang jelas bukan sedang menggoreng big fish-ikan asin Hering yang goblok dan geblek itu!). Apalagi selama ini buka internetnya hanya sekilas untuk melihat berita utama dari situs tertentu saja kalau ada yang menarik dibaca kalau tidak ya... tinggalkan. Kelas baru yang pernah saya sebutkan sebelumnya juga telah lama saya tinggalkan, ngeri... kok masih ada ya orang yang seperti di tengah rimba Afrika sana?


Merujuk tulisan saya dalam Inovasi berkomunikasi, makian yang yang ditujukan kepada saya mengingatkan saya kepada sistem legal orang primitif di benua Afrika. Kalau halaman anak sukunya dilangkahi, semua orang sekampung marah dan datang sambil membawa parang. Apa salahnya saya bersiar-siar atau membagi pengalaman sosial sehari-hari dikolom ini? Kalau ada anak sukunya nyeleneh kesana-sini dihalalkan. Bukankah lebih baik membina anak suku tersebut agar tidak berlebihan. Berlebihan inilah sebenarnya yang menjadi alasan kenapa ada WNI kok enggan bergaul dengan sesamanya di LN, atau kok ada pegawai KBRI ketus dengan rakyatnya sendiri...

Belajarlah dari anak-anak suku lainnya yang bertebaran di belasan ribu pulau di seluruh Indonesia. Banyak dari mereka yang bersiar-siar atau menetap di LN bersama suami WNA mereka tapi mereka lebih ....
(Jangan-jangan pembunuhan yang baru-baru ini terjadi yang mayatnya dimasukkan ke dalam kopor, ditujukan untuk saya?).


Baru-baru ini saya sempatkan diri bersiar-siar di Gunung Troodos yang ditutupi salju. Sebelumnya, sempat juga saya singgah disebuah perkampungan di anak kaki pegunungan yang sejuk dan tenang. Menikmati pemandangan alam dan keindahan ciptaan Tuhan. Duduk sebentar dengan seorang nenek dan membagi potongan cake yang saya bawa sebagai snack, oh.... senang sekali rasanya ketika si nenek menerimanya.

Khusus buat Ibu bermandila biru di pulau XX, saya juga setuju. Bahkan ada orang yang ber-ilmupun enggan menulis atau membagi ilmunya kepada generasi muda, bahkan yang ditulispun masuk ke kategori yang tidak perlu ditulispun ditulis, kata orang bijaksana.

Kita liat saja bagaimana generasi muda sekarang... bahkan seorang pengusaha, ekonom, pejabatpun... dilarang punya anak.


Kepada Bapak XXX juga setuju mengenai pentingnya philosophy kembali diajarkan kepada generasi baru. Disamping agar generasi baru mampu berfikir lebih dalam lagi juga mampu mengalisa psikologi diri. Jangan-jangan kita ini seorang Psychopath (jelasnya silahkan cari di google). Psycopath yang suka menzalimi orang lain, tidak memiliki empathy, tidak merasa bersalah, dll.

Entah kebetulan atau tidak, seorang kenalan menawarkan saya DVD American Psycho 2, diperankan oleh seorang nona manis dan digarap cukup menarik. Sayangnya, saya tidak sempat menontonnya kecuali secuil. Diceritakan mengenai awal perkembangan kepribadian sang nona manis tersebut yang kacau dikarenakan masa kecilnya yang tidak bahagia.

Sekali lagi kepada Bapak, Ibu, nona manis, oom ganteng dan semua yang lainnya (termasuk pemerintah atas perhatiannya belakangan ini) Terima kasih, Merci, Danke, etc.

Salam manis,

N

************************


16 Feb 2009.
Khusus kepada pemerintah, sudah saatnya TNI/militer dan sejenisnya yang ada di Aceh saat ini diganti dengan yang dari pulau-pulau lainnya. Bukankah Indonesia terdiri dari belasan ribu pulau?
Kekacauan selama ini yang masih berlangsung disana tidak jauh dari tangan-tangan mereka. Ingat peristiwa kekacauan di Lhokseumawe pada saat penarikan pasukan tersebut pada tahun 1999 (mereka sebenarnya enggan pergi dari sana), seorang kenalan saya pernah ditipkan sebuah bungkusan oleh seorang TNI yang ternyata berisi 3 butir granat. Sejak itu, si kenalan tersebut keluar dari keanggotaan TNI. Motif sebenarnya dia bergabung dengan TNI karena filosofi TNI yang mengagumkan, bukan karena hal lainnya.

Pelemparan granat didepan gedung partai lokal setempat, pembunuhan anggota partai baru-baru ini, pembacokan beberapa warga yang terjadi pada tanggal 15 Feb 2009 di Indrapuri, berikut menunjukkan bahwa Indonesia tidak dibenarkan memiliki partai lainnya selainnya dari etnis (suku) tertentu (atau juga karena tulisan inovasi berkomunikasi saya sebelumnya). Etnis-etnis lainnya dilarang untuk tampil dan harus selalu berada dibelakang, apalagi untuk menjadi pemimpin diharamkan.

Akhirnya timbul rasa superior dikalangan tertentu dan mendominasi seolah-olah Indonesia hanya milik orang dari suku tertentu saja. Lalu... kenapa tidak dibubarkan Indonesia, dan membangun Indonesia baru berdasarkan satu pulau atau etnis (suku) tertentu saja???
Semua ini terjadi disebabkan sistem pemerintah yang dijalankan selama ini memakai model jaman primitif, akibatnya ada sebagian kecil rakyatpun ikut-ikutan. Semoga pemerintah tidak lupa dengan hukum alam sebab akibat ini!

Pungutan liar yang terjadi pada sebuah pelabuhan setempat di bulan Ramadhan yang lalu mengingatkan saya pada pungutan liar yang marak terjadi pada era Orba. Saya sendiri pernah dizalimi ketika seorang pensiunan TNI non lokal menabrak kenderaan saya dari belakang. Polisinya yang saya lapori (non lokal) tersebut justru menahan STNK kenderaan saya. Ketika STNK tersebut saya minta, wah... saya dibentaknya karena tidak memberinya duit. Mana saya tahu kalau saya diwajibkan menebusnya. Pun saya tidak diperbolehkan mengklaim asuransi kenderaan tersebut seperti halnya paket pos saya yang hilang dulu tetapi enggan diganti oleh pos Indonesia. Ah... ada satu contoh lain tapi enggan saya tulis. Bosan...

Belum lagi mengingat bagaimana kejinya mereka selama masa-masa konflik. Saat sweeping dirumah-rumah penduduk, seluruh harta rakyat dan kerabat kami yang miskinpun habis dikuras.


***********************


Kepada generasi muda: bersiar-siarlah.... bumi ini indah. Semakin banyak bersiar-siar (sambil bekerja serabutan juga nga dosa) semakin luas wawasan dan pergaulan kita. Banyak perusahaan besar di Indonesia, kirimkan proposol minta sumbangan dana, dsb. Good Luck!!

***********************


Selingan:





Buah Tin


Salah seorang Konsultan (situsnya enggan saya cantumkan disini untuk menghindari kasus yang terjadi pada Michael yang sempat menyapa saya dalam kolom komentar), yang fotonya ada di my profile pernah bersekolah dan menetap di US cukup lama. Suatu kali dia pulang ke kampung halamannya dan kembali dengan membawa sebanyak 3 kg buah tin. Menurutnya, dia sangat suka sekali dengan buah tin dan memakannya dengan keju haloumi (dibuat dari susu kambing).

Di bagian Imigrasi, seorang petugas melarang membawanya keluar dikarenakan takut akan menyebar wabah baru. Diapun diminta untuk meninggalkan sebanyak 3 kg buah tin tersebut disana atau makan ditempat, alternatif yang ditawarkan. Diapun memilih memakan perlahan-lahan buah-buah tin tersebut. Kacau ngga ya perutnya hehehe...

Di Indonesia buah tin ini biasanya dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari mereka yang berhaji dalam bentuk kering.


Halaman (taman) sebuah Kantor, Summer 2008