5/12/2008

36*POLITELINESS


Pagi tadi, aku menelpon seorang Pejabat - kepala sebuah instansi pemerintah, memberitahukan bahwa si Boss minta meetingnya ditunda menjadi keesokan hari. Sang Pejabat tersebut mulai bercanda ketika kuminta siapa duluan, setelah si Lady dari maskapai penerbangan nasional setempat atau sebelumnya? Jawabannya, "Lady dulu, kalau tidak si Don King (?) will run after her"... hehehe... kami tertawa...
Biasanya, sikapnya itu sangat simpatik dan hormat.

Beberapakali melalui telefon sang Pejabat memujiku ... "you are very polite person", katanya. Pada dasarnya semua orang bisa polite, hanya saja tergantung kepada masing-masing individu. Mau atau tidak?
Apalagi disini, untuk menemukan orang-orang yang polite adalah sangat langka atau hampir mustahil, kecuali bagi mereka yang pernah tinggal cukup lama di luar negeri.

Sopan santunnya mengingatkanku pada seorang milyuner yang kukenal beberapa tahun yang lalu, yang mengajakku membuat bisnis kacangan bersama. Disamping baik, orang-nya juga lugu. Semua kehidupan pribadinya diceritakan kepadaku sambil tertawa namun serius, bagaimana si istri yang menjauhinya bertahun-tahun (dikarenakan banyak drama yang terjadi karena pernah menginap salah satu penyakit yang mematikan dan kemudian efek dari pengobatan yang dijalaninya mempengaruhi kesehatan tubuhnya dibagian yang lain), dan..... ternyata punya pacar baru, ... lalu si istri menjadi President salah satu organisasi dunia cabang Eropah, ...beberapa tahun yang lalu. Persahabatan kami sempat terhenti ketika aku pindah ke kota lain, ketika bertemu kembali dia menceritakan hubungannya dengan anak seorang milyuner dari Ukraine yang seumur dengan anak perempuannya. Katanya sambil tertawa... Ukrainian itu begitu pintar... dia yang memulai duluan...

Aku dan salah seorang kenalannya dari TimTeng sempat mendiskusikan kebaikannya tersebut, mengagumkan sekali. Tragisnya... si istri membeli apartment dekat dengan apartment Ibunya di negara asalnya dengan alasan ingin menjaga si Ibu yang sedang sakit-sakitan. Sedangkan aku tidak melihatnya itu sebagai alasannya.
Sedangkan si Ukranian tersebut memilih pulang ke kampung halamanya di Ukraine...

Kebaikannya akan selalu kukenang. Terutama, bagaimana ketika dia yang sedang bangkrut dan tinggal menunggu waktu masuk pengadilan, tiba-tiba menjadi seorang milyuner kembali dalam sekejab. Semua tak terlepas karena kebaikan-kebaikannya sendiri menolongku mengantar kesana-kemari tanpa pamrih, ketika aku masih baru menginjakkan kaki di pulau kecil ini.

Disatu sisi, beberapakali dia menceritakan kisahnya yang pernah terpuruk lalu menjadi baik kembali dengan agak malu kepada sahabatnya atau orang lain, seakan-akan akulahlah orang yang membawa keberuntungan tersebut. Didalam hati, aku berkata bahwa semuanya karena kebaikannya sendiri.
Didalam Al Qur'an dikatakan, bahwa Allah merahmati para non-Muslim di dunia atas kebaikan-kebaikan mereka.

Aku sendiri sempat menikmati hasil kekayaanya tersebut, ketika itu aku ingin menyaksikan kembali pertunjukan "Lord of Dance" nya Michael Flatly dari Irlandia yang pernah kusaksikan sebelumnya di Belanda dulu, yaitu berupa sebuah tiket seharga 40 US dolar ...hehehe... oleh-oleh dari seorang sahabat.

Tadinya aku mengira bahwa orang Indonesia (pribumi) lah orang yang paling sopan di dunia. Ternyata, ketika aku diperkenalkan dengan salah seorang Dubes dari Eropah Tengah, aku jadi malu sendiri. Sopan santunnya melebihiku bahkan orang Indonesia lainnya. Sikapnya ketika mendengar pembicaran yang sangat-sangat sederhana dari seorang asisten rumah tangga asal Filipina di warung karaokenya yang juga sangat sederhana, tekun dan seksama, padahal menurutku pembicarannya begitu panjang dan membosankan...

Di gudang dimana kubekerja, pernah beberapakali para client kesal dengan si Boss. Ketika kutampung keluhan mereka dengan sopan dan berusaha jujur-memang kami yang salah kok... mereka mencoba melunak kembali dan bersabar. Duh!... senang sekali rasanya... apalagi orang disini bukan type cerewet atau mencak-mencak kalau sedang marah.

____________________________

**Untuk menghindari orang-orang tertentu yang mungkin terlalu awam, judgmental atau negative thinking maupun fanatik yang berlebihan - apalagi yang suka mengurus urusan orang lain tanpa mengetahui sesuatu lebih detail, dll. Blog ini kiranya hanya sampai disini.
Khusus kepada kaum Mukmin-kiranya ada yang salah, mohon maaf lahir dan bathin...

Wassalam...


1 comment:

Nani-EU said...

Apabila takut akan terpengaruh, ada baiknya kita menghindar dan memilih yang bagus-bagus saja dan tentunya yang bermanfaat.
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=333287&kat_id=14&kat_id1=&kat_id2=