11/12/2009

* PASIEN PENYAKIT VASIRELA


Bocah Geumpang Diserang Penyakit Aneh
* Ia Anak Korban Konflik

23 October 2009, 08:32 Nanggroe Administrator

SIGLI - Husnul Zafirah (9), bocah warga Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie, sejak sepekan terakhir menderita penyakit aneh. Di beberapa bagian tubuhnya, kepala, dan telinga, mengelurkan darah bercampur nanah serta ulat dari lukanya. Ibunda Husnul Zafirah, Nurlela (40) kepada Serambi, Kamis (22/10) mengatakan, sebelum penyakit itu muncul sepekan lalu, suhu badan Husnul Zafirah sangat tinggi.
...................................
http://www.serambinews.com/news/bocah-geumpang-diserang-penyakit-aneh


24 October 2009, 09:27 Nanggroe Administrator

SIGLI - Setelah dirawat selama tiga hari di RSU Sigli, Pidie, akhirnya pasien penyakit aneh, Husnul Zafiah (9), bocah warga Gampong Bangkaleh, Kecamatan Geumpang, Pidie, diboyong ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh oleh pihak RSU Sigli. Dokter spesialis anak RSU Sigli, Pidie, dr Suryadi Umar SpA kepada Serambi, Jumat (23/10) mengatakan, pasien penderita penyakit Varisela itu sejak Kamis (22/10) petang, sekira pukul 17.30 WIB telah diboyong ke RSUZA untuk mendapat penanganan lebih optimal. “Atas kebijakan Direktur RSU Sigli, pasien ini segera dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, mengingat kondisi Husnul Zafira, sangat memprihatinkan, apalagi mereka ini tergolong keluarga yang belum beruntung (miskin),” sebut Suryadi.


Dokter Suryadi mengatakan, penyakit varisela ini merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi, sehingga wajar disebut penyakit aneh. “Jadi, dikarenakan keterbatasan fasilitas di RSU kita, maka kami terpaksa mengambil inisiatif untuk segera dilakukan rujukan ke RSUZA dan ini sebagai solusi demi kesembuhan pasien,” jelas Suryadi.

Disingung adakah kemungkinan besar pasien ini bisa disebuhkan karena mengingat kondisinya sangat kritis, Suryadi, memprediksikan, dengan peralatan yang memadai, Insya Allah bisa tertangani. “Semua penyebab nantinya akan terdeteksi baik asal muasal riwayat penyakit tersebut hingga cara penangananya apalagi nantinya di RSUZA Banda Aceh peralatannya jauh lebih canggih dibandingkan dengan kita,” urainya.

Terkait persoalan dana, untuk sementara waktu, pihak RSU Sigli bersama dengan beberapa dokter lainnya, kemarin secara langsung menggalang dana untuk persiapan pemberangkatan dan penginapan untuk beberapa hari. “Kami sangat prihatin dengan kondisi dana keluarga pasien yang jelas-jelas sangat miskin. Semoga nantinya di Banda Aceh ada pihak-pihak yang berkenan meringankan beban hidupnya,” ujar dokter Suryadi.

Seperti dilansir Serambi, Jumat (23/10), Husnul Zafirah (9), bocah warga Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie, sejak sepekan terakhir menderita penyakit aneh. Di beberapa bagian tubuhnya, kepala, dan telinga, mengelurkan darah bercampur nanah serta ulat dari lukanya. Ibunda Husnul Zafirah, Nurlela (40) kepada Serambi, Kamis (22/10) mengatakan, sebelum penyakit itu muncul sepekan lalu, suhu badan Husnul Zafirah sangat tinggi. Dua hari kemudian, timbul bercak-bercak hitam di sekujur tubuhnya.(c43)

http://www.serambinews.com/news/pasien-penyakit-aneh-diboyong-ke-rsuza


_________

Pertengahan tahun 1980-an, kami kehilangan seorang keluarga dekat yang masih duduk di bangku SMP.
Pada hari minggu siang, dia mengalami kecelakaan lalu lintas. Pahanya patah.
Keluarga kami tersebut dibawa ke unit darurat RSZA, tetapi dokter jaganya tidak berada ditempat. Perawat yang ada disana menghubungi sang dokter jaga tersebut melalui telefon, tetapi dokternya tidak muncul.
Maklum, Ibunya hanya seorang guru sedangkan Ayahnya juga telah tiada.

Sekitar 2 jam kemudian, keluarga kami tersebut meninggal karena kehabisan darah.

11/09/2009

* Penembakan Warga Jerman Timbulkan Keprihatinan


Penembakan Warga Jerman Timbulkan Keprihatinan
* Poltabes Datangkan Tim Forensik

7 November 2009, 13:23 Utama Administrator

BANDA ACEH - Insiden penembakan terhadap dr Erhard Bauer, Kepala Perwakilan Palang Merah Jerman di Aceh, Kamis (5/11) sore, mengundang keprihatinan berbagai kalangan. Komite Peralihan Aceh (KPA) dan ulama dayah (HUDA), menyesalkan insiden tersebut karena dapat merusak citra Aceh yang sudah aman damai di mata internasional. Kedua lembaga itu dan beberapa lembaga lainnya juga mendesak pihak kepolisian untuk bertindak cepat menangkap pelaku dan mengungkap apa motifnya menembak korban.

Sedangkan korban diterbangkan ke Singapura pada Jumat dini hari kemarin untuk perawatan intensif. Luka ditubuh Erhard Bauer akibat tembakan juga sudah dioperasi. Kondisinya dilaporkan mulai membaik. Sementara itu, empati dan keprihatinan terhadap warga asing yang ditembak itu disampaikan Pejabat Sementara (Pjs) Juru Bicara KPA Pusat, yang juga Wakil Ketua KPA Pusat, Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), saat menghubungi Serambi, Jumat (6/11) siang. Dia menilai insiden berdarah itu sebagai kasus serius yang mesti mendapat perhatian polisi di tengah situasi keamanan Aceh yang makin kondusif setelah Nota Kesepahaman Damai diteken pada 15 Agustus 2005 di Helsinki. “Jadi, harus ada satu sikap tegas dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas siapa pelakunya,” kata Abu Razak. Menurut dia, pihaknya menaruh keprihatinan atas insiden tersebut. Hal ini penting, mengingat korban adalah warga negara asing yang bertugas dalam misi kemanusiaan di Aceh pascatsunami. Namun begitu, pihaknya tak ingin jauh berspekulasi tentang siapa pelaku dan atas motif apa insiden tersebut terjadi. Menurut Abu Razak, insiden ini bisa berimplikasi besar bagi warga negara asing lainnya yang berada di Aceh. Terutama terhadap jaminan keamanan mereka dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan yang saat ini masih dibutuhkan rakyat Aceh. “Insiden ini benar-benar kita sesalkan, karena memberi citra buruk bagi Aceh di tengah suasana damai saat ini,” ujar Abu Razak. Desakan senada juga dilontarkan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA). Sekjen HUDA, Tgk H Faisal Ali mengatakan, polisi diminta mengungkap motif penembakan tersebut supaya masyarakat tidak menduga-menduga. Menurutnya, hal ini penting agar masyarakat internasional tidak menganggap Aceh daerah yang tidak aman bagi pekerja kemanusiaan. Dia sebutkan, Aceh selama ini mendapat perhatian dunia, sehingga diduga ada usaha pihak tertentu yang berupaya menyudutkan Aceh, apalagi saat ini Aceh gencar disorot terkait Qanun Jinayat yang sedang hangat diperbincangkan.

“Kekhawatiran ulama sangat beralasan karena di berbagai belahan dunia setiap ada kasus seperti ini di daerah yang penduduknya manyoritas muslim selalu banyak yang mengaitkannya dengan syariat Islam,” kata dia. Tak hanya di Aceh, isu penembakan Erhard Bauer juga berembus hingga ke luar negeri.

Dari Berlin, ibu kota Jerman, World Achehnese Association (WAA) melalui delegasinya di Jerman mengecam keras penembakan terhadap dokter asal Jerman itu. “Ini merupakan sebuah upaya propaganda pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang tidak ingin Aceh aman dan damai, sehingga ingin merobek perdamaian yang telah berlangsung kurang lebih empat tahun,” kata perwakilan WAA di Jerman, Khairul Fajri Yahya, dalam siaran pers yang dikirim ke Serambi tadi malam. WAA mendesak kepada pihak berwajib untuk segera mengungkapkan kasus ini agar tidak memberi kesan Aceh tidak aman di mata masyarakat internasional.

Datangkan tim forensikPascapenembakan Kepala Perwakilan Palang Merah Jerman di Aceh itu, Kapoltabes Banda Aceh, Jumat (6/11) sore, mendatangkan dua petugas dari Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri. Kedua petugas itu langsung mengidentifikasi mobil yang ditumpangi Beuer bersama ketiga stafnya, saat penembakan itu terjadi Kamis (5/11) sore. Pantauan Serambi, mobil yang ditumpangi Beuer dkk kini berada di Mapoltabes Banda Aceh. Kapoltabes Kombes Pol Drs Armensyah Thay, yang hendak ditemui wartawan tidak berada di tempat sore itu. Wartawan yang melihat Waka Poltabes Banda Aceh, AKBP Cahyo Budi Siswanto, melintas, langsung meminta statemennya. “Saya tak berani kasih pernyataan. Sebaiknya rekan-rekan wartawan temui Kapoltabes saja,” pinta Cahyo.

Namun, karena wartawan terus mendesak, Cahyo akhirnya menjelaskan bahwa kedatangan Tim Labfor Mabes Polri itu mengumpulkan data awal untuk kepentingan penyidikan dalam upaya pengungkapan kasus penembakan tersebut. Ketika disinggung apa yang melatarbelakangi penembakan Kepala Perwakilan Palang Merah Jerman yang baru dua hari berada di Banda Aceh itu, Cahyo menyatakan pihaknya belum tahu apa motifnya. “Apa ada muatan politis, perampokan, atau ada kepentingan lain, sampai saat ini kami belum tahu persis. Tapi sudah tiga saksi yang kami minta keterangannya. Mereka merupakan staf yang berada bersama Beuer saat kejadian,” ungkap Cahyo.

Menurut Cahyo, polisi terus berusaha mengungkap kasus penembakan itu. Kedatangan Tim Labfor Mabes Polri diharapkan dapat mempercepat pengungkapannya. Berdasarkan keterangan saksi, terdengar dua kali suara tembakan yang dilepaskan pelaku dari senjata laras pendek ke arah mobil yang ditumpangi Beuer bersama stafnya. Saat itu korban hendak kembali ke penginapan yang berjarak sekitar 75 meter dari tempatnya ditembak. Pelaku yang mengenakan sebo itu melepas tembakan ke tubuh korban dalam jarak sekitar dua meter dari sepeda motor yang ia tumpangi. “Sejauh ini kami dan seluruh personel terus berusaha keras mengungkap kasus penembakan warga asing ini,” ucap Cahyo.

Ke Singapura
Sementara itu, dr Erhard Bauer dilaporkan telah diboyong ke salah satu rumah sakit di Singapura, Jumat (6/11) dini hari, untuk perawatan intensif. Korban yang sebelumnya sempat dirawat di RSUZA Banda Aceh, diterbangkan ke Singapura naik pesawat khusus sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin, melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar. Serambi yang coba menghubungi Ketua PMI Aceh, Bustari Mansur, tadi malam, tidak berhasil. Beberapa kali handphone-nya tersambung, tapi tak diangkat. Diduga, ia mendapat up date informasi dari Singapura tentang korban penembakan yang merupakan awak Palang Merah itu. Namun, sebuah sumber menyebutkan korban telah selesai dioperasi sebelum shalat Jumat kemarin di Singapura. “Dan kini kondisinya sudah agak membaik,” ungkap sumber Serambi yang tak mau namanya diekspose. (mir/sup/sar/nal)

http://www.serambinews.com/news/penembakan-warga-jerman-timbulkan-keprihatinan