1/31/2008

28*ACEH BEBAS GANJA DALAM 10 TAHUN

Hihi...
Orang Aceh pemakan ganja no.1 di dunia hihihihi....
Mereka biasanya mencampurkannya didalam kopi atau didalam gulai kambing. Pantesan aja kopi dan gulai Aceh ter-yummy di dunia :) yang makan pada mabok semua heheheh.... abis, nga tau mana yang enak mana yang enga!
***********************
http://www.serambinews.com/old/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=41757&rubrik=1&kategori=7&topik=22

31/01/2008 09:21 WIB

BNN Targetkan 10 Tahun lagi Aceh Bebas Ganja
[ rubrik: Serambi topik: Ekonomi ]

BANDA ACEH - Aceh yang selama ini dikenal sebagai lumbung ganja nasional, 10 tahun ke depan diharapkan akan bebas dari tanaman haram tersebut. Demikian ditegaskan Direktur BNN, Made Mangku Pastika, pada acara kampanye kejahatan narkotika khususnya menyangkut tanaman ganja (cannabis sativa), yang berlangsung di Desa Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, Rabu (30/1) kemarin. Kampanye tersebut turut dihadiri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Direktur Eksekutif United On Drugs and Crime (UNODC) Antonio Maria Costa, Duta Besar Thailand untuk Indonesia Akrasit Amatayakul, Ketua Komisi Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan Timor Leste Luis Lediguero, Sekretaris Yayasan Mae Fah Lung (MFLF) Mom Rajawongse Disnadda Diskul, Project Officer Alternatif Development (AD) Ahwil Lutan, Bupati Aceh Besar Bukhari Daud, dan undangan lainnya.
Menurut Direktur BNN Made Mangku Pastika, pemerintah melalui BNN Aceh menggalang kerjasama dengan UNODC untuk memerangi kejahatan narkotika, khususnya ganja yang banyak ditanam di Aceh. Upaya ini dilakukan dengan mangajak masyarakat untuk menggerakkan pembangunan alternatif (alternative development), seperti menanam sayuran dan tak lagi tergiur untuk menanam ganja, katanya.
Upaya tersebut, kata Made Mangku Pastika, akan dilakukan melalui program sustainable alternatif livelihood development (SALD) oleh Mae Fah Lung Foundation (MFLF), yaitu satu yayasan yang langsung berada di bawah pengawasan Raja Thailand Bhumipol Adulyadej. Sebelumnya, yayasan ini telah melakukan beberapa kegiatan awal guna membangun kepercayaan masyarakat setempat, meliputi program percontohan pemberantasan malaria dan program prostheses (pembuatan kaki palsu), ujarnya.
Dikatakannya, program tersebut pernah dilakukan yayasan itu dalam memberantas tanaman opium di kawasan segitiga emas di Thailand Utara dan baru berhasil membebaskan kawasan tersebut dari tanaman ilegal itu setelah 30 tahun kemudian. Kalau MFLF berhasil membebaskan Thailand Utara dari opium selama 30 tahun, maka Aceh saya targetkan, 10 ke depan sudah harus bebas dari tanaman ganja, katanya.
Masyarakat mandiri
Sementara itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam sambutannya pada acara yang sama mengungkapkan, program ini menekankan pada pelatihan masyarakat setempat agar mereka dapat mandiri, sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat untuk menjamin keberhasilan yang berkelanjutan. Program SALD yang sekarang kita laksanakan di Lamteuba ini, sudah masuk dalam blue print Bappenas, katanya.
Dikatakan, rombangan yang dibawanya ke Lamteuba itu bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam meningkatkan pendapatan mereka, termasuk berupaya memberantas kejahatan narkotika dengan membantu produktivitas pertanian selain tanaman ganja. Jadi kita harus menerima mereka. Karena mereka melakukannya untuk kita semua, kata Gubernur.
Menurut Gubernur Irwandi, meski sebelumnya masyarakat di daerah tersebut banyak yang menanam ganja untuk meningkatkan pendapatan ekonominya. Namun, katanya, keuntungan menanam ganja hanya dinikmati oleh segelintir orang di luar Aceh. Tidak ada masyarakat penanam ganja yang diuntungkan, selain dari orang luar, tambah Irwandi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif UNODC Antonio Maria Costa, pada acara yang sama mengungkapkan rasa optimismenya bahwa jika semua program tersebut dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, Aceh akan bebas dari imej buruk sebutan sebagai lumbung ganja nasional. PBB tetap komit membantu membebaskan Aceh dari imej buruk tersebut. Karena itu, saya yakin, meskipun proyek ini kecil, namun ia mempunyai dampak positif yang besar, katanya.(yuh)

No comments: