12/24/2007

5*Keped. Masy. P. Aphrodite: Tsunami 26 Des 2004


Kepedulian Masy. P. Aphrodite: Tsunami 26 Des 2004.

Dear Zev...

Inilah cerita yang akan saya bagikan disini dalam rangka "memperingati 3 tahun peristiwa Tsunami 26 Desember 2004" . Bagaimana besar perhatian dan kasih rakyat disini untuk Indonesia seperti dari bagian dunia lainnya untuk sesama yang ditimpa musibah.

Ketika saya menawarkan diri menjadi volunteer di salah satu NGO, tiba-tiba seorang penyumbang datang dan bertanya kepada seorang valunteer yang lainnya tujuan negara yang disumbang. Yang ditanya menjawab sumbangan tersebut akan dikirimkan untuk negara Sri Lanka, walaupun kemudian menambahkah untuk negara lainnya juga. Sayapun memutuskan menghubungi Konsulat RI setempat untuk memberi kesempatan kepada penduduk setempat menyumbang dengan membuka rekening khusus untuk korban Tsunami Dec 2004 di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara).

Tidak sabar menunggu jawaban dari Embassy RI di Damaskus, sang Konsulat akhirnya berani membuka rekening khusus tersebut setelah saya yakinkan bahwa rakyatlah yang meminta.Sayangnya, AP setempat melempar tulisan yang tidak simpatik sama sekali ke sebuah harian mengenai Indonesia agar rakyat tidak menyalurkan bantuannya ke Indonesia dikarenakan Indonesia adalah negara terkorupsi di dunia. Sempat saya adukan melalui SMS kepada salah seorang Diplomat RI di Damaskus tentang hal tersebut dan balasanya, "memang iya". (Andakah Bapak H yang saya temui disini pada tahun 2002 bersama Ibu dan ajudan? Assalammualaikum...).

Selang beberapa waktu kemudian, rakyat diminta menyumbang lebih banyak lagi setelah Ketua Red Cross-nya si Ibu Negara sempat dikritik tajam oleh rakyatnya karena dinilai kurang giat memberi rakyat kesempatan menyumbang lebih banyak lagi. Luar biasa! Ketika saya kembali ke NGO semula, seseorang menginformasikan sumbangan berikutnya ditujukan untuk Indonesia, sayapun turun membantu.

Disaat saya sedang mengepak sumbangan yang terdiri dari pakaian bekas dan yang baru dibeli seperti seprei, pakaian anak-anak, orang dewasa dan lainnya, saya kedatangan seorang Ibu setengah baya yang menyumbang hampir penuh satu pick up sepatu. Sebelum pergi sang Ibu menangis dan menceritakan sedikit kisah sedihnya. Suami serta anak perempuannya yang berusia 5 tahun dibunuh oleh tentera Turki ketika invasi tahun 1974 dimana pulau ini kehilangan 35% lahannya kepada keturunanTurki. Lalu, saya mencek kotak-kotak sepatu tersebut, saya terkesiap, ternyata semuanya sepatu anak-anak! Manis-manis dan dalam keadaan baru!Begitu juga dengan pakaian dari penyumbang lainnya, banyak yang masih baru dan dimasukkan kedalam kantong plastik besar berikut dengan hanger-nya, saking antusias dan terburu-buru.

Keharuan menyelingkupi saya besar sekali, saya semakin dekat dengan rakyat disini. *Adat rakyat disini, kalau memberi sesuatu untuk orang lain mereka memberinya dalam keadaan masih bagus atau baru. *Berita terakhir yang terkumpul, rata-rata masyarakat disinilah penyumbang terbanyak dibandingkan dengan masyarakat lainnya di negara anggota EU.

Kekecewaan terjadi ketika dari Damaskus dikonfirmasikan dana pengiriman telah tersedia tapi terlambat, sehingga sumbangan tersebut telah ditujukan untuk negara lain.

Hanya itu yang dapat kulakukan untuk tetesan air mata, darah dan nyawa rakyatku yang tumpah di Indonesia sana.

Sedihnya lagi, kala bencana-bencana lainnya menyusul satu persatu, rakyat disinipun mulai terlihat jenuh.

Aceh, daerah paling utara pulau Sumatera tidak hanya menyumbangkan hampir 100 persen harta alam LNG Arun-nya untuk negara RI tapi juga harta rakyat berupa "emas" yang dikumpulkan para leluhur untuk mendanai pembelian pesawat tempur, "Seulawah" yang menjadi cikal pesawat pertama Indonesia, dikemudikan Kapt. A. Sucipto untuk melepaskan diri dari penjajahan Belanda, tiba-tiba ditegur oleh-Nya setelah sambung -menyambung menderita tertindas dalam operasi militer, (mohon dikoreksi kalau salah).

Talakee do`a ..taniet bak Allah, Ubee musibah..musibah bek lee trok teuka, Aceh beu aman..beu aman, bek lee ro darah..ro darah, Seuramoe Meukah..Meukah beu kong agama.

ANAK YATIM
(Aneuk Yatim-Rafly/Kande).

Dengarlah saya berkisah sebuah riwayat
Kisah yang baru saja terjadi di Aceh Raya
Kekacauan di Aceh, di barat dan timur
Disebuah tempat, inilah ceritanya...

Ada seorang anak menangis terus menerus,
Disaat berdua dengan Ibunya
Si anak bertanya kepada Ibunya.. Ayah dimana?
Kurindu sekali... ingin bertemu...

Seandainya masih hidup dimanakah alamatnya
Kuingin mencarinya setelah besar nanti
Seandainya telah meninggal,
Dimanakah kuburannya
Kuingin menziarahi dan membaca doa

Hidup Ibu tanpa Ayah
Kumenjadi buruh untuk dapat memberinya makan
Sudah kehendak Allah
Walaupun berat, ku tetap bersabar...

Ibu berkata .. anakku
Bersabarlah atas kehendak Allah
Jangan berputus asa atas cobaan Allah
Sabar dan tabah akan berbuah bahagia

Berdoalah kepada Allah
Setelah bencana ini, jangan ada lagi bencana berikutnya
Amanlah Aceh, tanpa tumpah darah lagi
Serambi Mekkah, tiang agama...

______________________________

Fatherless (The Orphans)

(1)Listen to my narration of an antecedent A new story, realy a new one, from the Great Acheh In a chaotic situation of Acheh, oh Acheh, in the east and the west, oh the west At one place, oh one place, here's the story

(2)There is a child, he cries once in awhile In every second, the second he has with his mother He asks to Mother, to Mother, where is Father now, where is he now I am so longing, really longging to see his face

(3)If he is still alive, there should be an address I will follow him, follow him when i grown up If he is dead, oh dead, there should be a grave, oh a grave I will come for a moment, oh moment, to give a pray

(4)The live of the mother since the father gone I seek for payment, for payment, to feed you (to give you rice) Its our providential, oh ours, the will of Allah, oh Allah Eventhough its hard, oh its hard, i keep on patient

(5)Called by the mother as a blessed boy The will of Allah, oh Allah, we are in patient Shouldnt given up, oh given up, to the ordeal of Allah, oh Allah Patient and hardy we should be for the later happiness

(6)We make a pray and a wish to Allahfor the disaster, disaster, be never come again Acheh be in peace, oh in peace, be never bloodstained anymore The verandah of Mekka oh Mekka be strong with its religion The verandah of Mekka oh Mekka be strong with its religion..(Translated by aneukmie (2 months ago))

http://www.youtube.com/watch?v=8gglPewFKMY

http://www.youtube.com/watch?v=BGVcTWj_n5U


http://www.youtube.com/watch?v=VqAmNQhTzfU&feature=related

http://www.youtube.com/watch?v=tA80D8ERGPk&feature=related

**Mengenang kepergian sahabatku Didit dan anak-anak, sepupuku Lis dan anak-anak, saudara, sahabat dan kaum beriman lainnya yang tidak tersebutkan satu persatu, pergilah wahai para syuhada, kuiklas....

Ya... Allah, kuatkan dan tuntunlah umat-Mu yang selamat, dan... tempatkanlah para syuhada-syuhada yang Kau ambil, selayak-layaknya tempat... yaitu disisi-Mu.

Al-Fatihah 1-7:
"Dengan nama menyebut nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Yang maha pengasih lagi maha Penyayang, Yang menguasai hari Kemudian, Pada-Mu lah kami meminta dan pada-Mulah kami memohon pertolongan, Tunjukilah kami kejalan yang lurus, Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, Bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat".
Amin...


Wassalam.

______________________________

**Sejak teguran-Mu ini ya Allah, aku semakin kritis dan kepedulianku terhadap sesama semakin tinggi... khususnya bagi mereka yang ditimpa musibah,

Keduniawiankupun juga menghilang, bagiku kecukupan orang lain lebih kuutamakan dari pada untuk diriku sendiri... Alhamdulillah untuk hikmah yang Kau beri.

(Mediterranean Sea, 27 Dec'07)


No comments: