8/07/2008

53*KIRIMAN POS, IKAN ASIN, PENAMPILAN


Sabtu yang lalu seorang adik saya di pulau 2 mengatakan "barang telah sampai. tq". Kemarin seorang adik yang satu lagi di pulau 3 mengatakan "kiriman udh sampai. Thx". Sedangkan barang terdaftar yang saya kirim akhir tahun 2006 hingga sekarang tidak tau di ambil oleh siapa. Kata pegawai kantor disini telah diterima, tapi siapa ya yang menerimanya?

Si pegawai post menawarkan saya paket EMS Posdata, langsung saja saya iyakan. Sempat juga saya perhatikan seorang TKW dari Cina minta ganti kotak kiriman yang lebih kecil yang isinya hanya sehelai celana jeans, si pelayan melayani dengan sabar. Semua orang maklum dengan hal-hal kecil seperti itu menolong costumer mengirit. Kalau di Indonesia mungkin telah dikatakan pelit, tidak punya duit dsb...
Semoga saja jeans kirimannya bukan Made in China hehehe....

Jadi ingat cerita seorang keluarga yang baru pulang dari Haji. Salah satu oleh-olehnya untuk seorang keluarga adalah sajadah. Seseorang terusik ingin tau buatan dari mana sajadah tersebut, tiba-tiba dia memekik, "Made in Indonesia" hehehe.... Padahal di pasar juga banyak!!!!! Kenapa harus jauh-jauh belinya???

Dua minggu yang lalu saya sempat jalan-jalan ke kota yang berdekatan dengan pantai, ada yang dicari. Namun toko-toko semuanya pada tutup, tutup liburan musim panas selama 2 minggu. Gelombang panas disana lumayan juga dibandingkan dengan di ibukota yang berjarak hanya 44 km berkisar 41 derajat celsius. Hilang semua energi dan mood dibuatnya, lalu saya nongkrong sebentar di KFC, hanya mesan kentang goreng dan coke. Yang lainnya tidak jelas kehalalannya.

Tiba-tiba satu keluarga mendatangi meja disebelah atau dibelakang saya. Setelah beberapa saat, saya perhatikan mereka, satu keluarga dengan anak-anak yang telah remaja dan asisten rumah tangga mereka berasal dari Sri Lanka. Sedih melihat penampilannya yang begitu kumuh dan sangat sangat sederhana. Yang mengagumkan justru adalah keluarga tersebut yang mau membawa asisten mereka jalan-jalan bagaikan keluarga mereka sendiri. Saya sempat meliat ada sebuah kotak burger di depannya, walaupun tadinya dia menolak.
Apa ada orang Indonesia seperti itu!!!!

Ingat ke Indonesia dulu, tepatnya di sebuah KFC di Jakarta. Sepasang suami istri duduk di satu meja, sedangkan si bayi bersama si nanny di meja belakang. Di depannya hanya ada sebotol Teh Botol. Cukup kontras....
Bahkan banyak juga yang menjatah makanan satu hari satu kali untuk asisten-asisten rumah tangga mereka.

Menilai seseorang dari cara berpakaian sebenarnya adalah kesalahan besar. Saya pernah terkecoh dengan seorang perempuan di Indonesia. Setiap kali datang selalu berdandan bagus dan ternyata pinjaman (maksa) dari adiknya yang telah menikah. Sedangkan beliaunya sendiri belagu luar biasa, ketus dan bossy, (hiks... rugi terus kita dibuatnya). Mereka tinggal didalam lingkungan kebun kelapa (Lampoh U) yang cukup luas kecuali adiknya yang telah menikah tersebut. Terakhir saya mengantarnya, yaitu dimalam hari sekitar jam 8 malam. Jalan menuju ke kebun kelapa tersebut lumayan kecil, lalu masuk ke kebun tersebut melalui jalan yang lebih kecil lagi yang dipagari dengan pohon kuda-kuda dan kawat berduri. Ada belokan double bend pendek ditengahnya agar dari jalan tidak langsung telihat rumah yang mereka tempati yang masih tergolong baru terdiri dari 2 pintu atau 2 keluarga. Ketika memasuki double bend pendek tersebut kami sempat terkesiap dan kaget luar biasa tapi sama-sama diam pura-pura tidak tahu. Lampu kenderaaan saya menyenter seorang anak perempuan berusia sekitar 10 tahun berdiri sendirian di tempat gelap dengan kedua tangannya memegang pohon kuda-kuda, hiiiiiiii............

Giliran pulang... (no comment), aduhhhhh.... siapa berani????

Ada yang menarik disini, saya lupa dengan semua ayat-ayat Al Qur'an yang saya kuasai, rasanya menyesal luar bisa. Tidak ingat ayat apa yang saya baca, yang jelas bisa juga akhirnya keluar dari "sarang" tersebut, hehehe...

Salah seorang anak pemilik Hotel terkenal disini (nama hotelnya cukup terkenal diseluruh dunia), istrinya adalah seorang WN Jerman. Beliau ikut bekerja sebagai kepada Receptionist di hotel tersebut. Sedangkan penampilannya, jauuuuuuuuhh..... dari berkelas.
Hebat euy......!!!!!


Kembali ke kantor pos. Duh EMS Posdata harga per setengah kilonya tinggi sekali.... sama dengan harga ikan asin. Ikan asin disini termasuk makanan mewah, apalagi ikannya Herring. Sedangkan rasanya kelas terakhir hahaha.... bagaimana tidak, baunya saja luar biasa busuk kalau digoreng belum lagi rasa garamnya garam semua semua... hihihi...
Mungkin karena kebanyakan garam maka ikannya herringnya tidak kering tetapi lunak. Beda dengan ikan asin dari Rusia, selain kering rasanya juga seperti ikan asin di Indonesia. Harga ikan herring Euro 18.00/kg sedangkan ikan asin dari Rusia berkisar dari Euro 11.00- Euro 16.00/kg. Daging sapi Euro 6.15/kg, Ayam segar Euro 3.80/kg, dan Ayam beku dari Brasil (halal) Euro 3.00/kg.

Saya sendiri hanya satu kali membeli ikan asin herring. Karena tidak sanggup memakannya, saya campur dengan tumisan kol, lumayan juga rasanya apalagi tumisan kolnya tidak perlu memakai garam lagi.
Kurang jelas dengan masyarakat disini bagaimana mereka mengolahnya, ada yang bilang di grilll, wow...!!!!

Sekarang di semua toko-toko Summer Sale besar-besaran hingga 70% disc. kecuali ikan asin. Sepertinya rugi kalau tidak ikutan belanja, sekalipun hanya untuk kiriman ke Indonesia. Kapan lagi kalau bukan musim panas, di Indonesia kan tidak ada musim dingin.

No comments: