9/21/2009

DISALAMI SEORANG PEJABAT



Seminggu yang lalu saya mendapat forward undangan dari salah satu Organisasi disini, mengenai kegiatan International Peace Day yang jatuhnya pada tanggal 21 September ini. Panitia penyelenggara memilih salah satu universitas yang ada disini sebagai tempat kegiatannya dengan Thema; Integrated Cyprus, antara lain diskusi, pameran ilustrasi dari seorang karikatur setempat beserta mengambari wajah anak-anak yang berlangsung selama 2 hari berturut-turut. Saya sendiri memilih hadir pada hari Pembukaan event yaitu hari ke-2, Jumat yang lalu yang diresmikan oleh salah seorang pejabat setempat yaitu Menteri Pendidikan.











Salah satu ilustrasi yang saya suka adalah 2 gambar manusia dari latar etnik yang berbeda bersama-sama memeluk sebuah bola bumi.

Sebelummnya saya memilih seorang kenalan untuk menemani saya kesana tetapi beliaunya menolak dengan alasan sibuk dengan kegiatan mengkalkulasi dan membayar ga ji mingguan karyawannya. Akhirnya saya memutuskan untuk datang sendirian saja.


Bapak Menteri Pendidikan masuk ke ruangan sambil menyalami tamu satu-persatu. Saya memilih berdiri yang terakhir menjauh dari mereka dan berusaha untuk "tau diri". Niatnya dari awal hanya datang sebagai pengunjung biasa dan untuk mendengar kata sambutan beliau. Itu saja.

Apalagi PR yang berikan oleh sang Mentor asing yang istrinya punya posisi cukup tinggi di European Commision disini telah saya kirimkan keduanya, jadi boleh santai sedikit. PR-nya sendiri cukup mudah bagi orang lain tetapi bagi saya...Judulnya, "Living Abroad is Educational" dan "Integrity in a New Home".


Setelah menyalami tamu yang terakhir, beliau meliat ke arah saya, lalu tersenyum. Saya kaget, ternyata beliau perhatian. Saya balas tersenyum sambil mengangguk sedikit, hormat. Melihat sikap santun saya, sang Menteri melangkah satu langkah lebar kearah saya, dengan cepat saya pun melangkah menghampiri dan menyambut salaman beliau. Beliau menyapa, "Hello..". Saya juga membalas, "Hello, Sir..". Lalu memperkenalkan diri dan GR...

Setelah berbincang dengan para tamu dan anak-anak sambil mengililingi ilustrasi-ilustrasi yang dipajang, beliau memberikan kata sambutan singkat dan tanpa text, lebih menekankan kepada pendidikan untuk anak-anak. Mungkin saja dikarenakan salah satu sponsornya adalah organisasi Hope for children Office for Children's rights. Seandainya saja kata sambutan beliau juga ditekankan kepada pendidikan untuk mengarahkan anak-anak agar mau membuka, membagi serta membaur kepada perpedaan yang ada disekitar dan take and give, tentunya akan menjadikan anak-anak tersebut kelak tidak akan racis atau fanatik akan etnik, agama mereka dan lain sebagainya. Bukankah "Fanatik" merupakan salah satu sumber kekacauan atau peperangan selama ini?

Sang Menteri ber-chit chat dengan anak-anak



Ber-chit chat dengan Illustrator dan wakil dari Universitas

Seorang panitia mengajak saya mengambil refreshment yang disusun diatas bar. Ada beberapa jenis snack lokal seperti Pie isi Zaitun cincang campur Parsley dan Pie isi Bayam campur Feta (keju Yunani dari susu kambing), minuman panas dan dingin. Kami berbincang-binang sejenak dan melihat-liat karikatur yang dipajang disekitar ruangan sambil menunggu sang Menteri pamitan, sedangkan kru ti-vi dan sebagian tamu yang lainnya sudah ciao duluan. Akhirnya beliau pamit juga, wah... kami didatangi dan disalami lagi. "Senang bertemu dengan Anda", kata beliau. Saya membalas sama.

Sekitar 2-3 jam kemudian, hujan badai datang. Suka sekali rasanya melihat kegiatan fenomena alam kiriman Tuhan seperti Angin keras dan Hujan yang bercampur Es...

Ternyata... angin puting beliung/topan bercampur hujan es, walaupun tidak begitu dahsyat tetapi menimbulkan kerugian material. Mobil-mobil tertimpa dahan-dahan dan pohon yang patah maupun tumbang dan pajangan baliho/billboard lainnya. Begitu juga kaca-kaca dan atap genting rumah/pertokoan di wilayah tertentu terbang dan pecah oleh terjangan angin dan hujan. Kalau fenomena alamnya mengakibatkan kerugian seperti seperti ini, siapa yang suka?


Hujan bola es..




Bola es..


No comments: